Ngurah Rai Corner
Pembekuan Rute Tak Pengaruhi Aktivitas Ngurah Rai
Memang ada dua penerbangan dari Surabaya tujuan Denpasar yang belum mendapatkan izin rute dari pihak Kementerian Perhubungan.
Penulis: Edi Suwiknyo | Editor: imam hidayat
TRIBUN-BALI.com, DENPASAR – Operasional penerbangan di Bandara Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tidak terpengaruh adanya pembekuan rute AirAsia, Surabaya tujuan Singapura. Demikian pula dengan pembekuan rute Surabaya tujuan Denpasar bagi AirAsia QZ7620 dan Lion Air JT 990.
“Memang ada dua penerbangan dari Surabaya tujuan Denpasar yang belum mendapatkan izin rute dari pihak Kementerian Perhubungan, yaitu Airasia QZ7620 dan Lion Air JT 990. Namun, hal tersebut tidak berdampak langsung pada operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” ujar General Manager PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado, Kamis (8/1).
Kendati demikian, untuk memastikan kelancaran, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan maskapai sedang direview oleh Kementerian Perhubungan agar dapat mengkomunikasikan kondisi ini dengan para calon penumpang terutama dalam hal reschedule atau refund.
"Kami sudah berkoordinasi dan segera informasikan jika ada kendala tersebut," terangnya.
Menurutnya, sebagai pengelola bandara, Angkasa Pura I memiliki tanggung jawab dan wewenang dalam menyediakan fasilitas dan infrastruktur kebandarudaraan. "Tugas kami adalah memastikan seluruh fasilitas dan infrastruktur bandara tersedia dengan baik," ujarnya.
Senada dengan Herry, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali, Yusfandri Gona juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, dari hasil evaluasi yang dilakukannya terhadap sejumlah maskapai yang beroperasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, tak ada masalah, baik dari perizinan maupun syarat administrasi.
Tak hanya itu, dalam pemeriksaan tersebut, pihaknya juga mengecek seputar kelaikan sejumlah pesawat yang berada di bandara ini. "Kami tak menemukan masalah, memang ada beberapa koreksi, tetapi tak terlalu berpengaruh terhadap dunia penerbangan," jelasnya.
Ke depannya, pihak Otoritas Bandara Wilayah IV Bali tetap akan melanjutkan pengecekan tersebut. "Ini akan kami lakukan secara berkala, karena ini sesuai dengan instruksi dari kementerian untuk meminimalisir gangguan dalam penerbangan," ujarnya.
Mengenai pesawat Lion Air J11 yang gagal terbang, pria asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini mengatakan, pihaknya sudah menerima dan mengecek kondisi di lapangan. "Hasilnya ada kendala teknis, tetapi itu sudah diperbaiki, dan bisa melanjutkan perjalanan kembali," ujarnya. (sui)