Eksekusi Mati Terpidana di Bali
Djoko Hari Utomo Mengaku Beri Semangat
Djoko mengaku, saat itu dirinya justru sedang membesarkan hati dan menyemangati Andrew.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Gunawan dan Sunarko
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kapolresta Denpasar Kombes Pol Djoko Hari Utomo menjelaskan pada Rabu (4/3/2015) pagi itu dirinya sedang menjalankan tugasnya untuk memberi pengamanan sebelum pesawat Wings Air yang membawa duo “Bali Nine” terbang ke Nusakambangan.
"Saat itu saya ikut mengantarkan mereka ke dalam pesawat, karena saya yang bertanggungjawab sampai mereka di Bandara Ngurah Rai," terang Djoko.
"Di dalam pesawat, saya juga tidak sampai satu menit. Satu menit itu terlalu lama. Saya di dalam (pesawat) mengecek keduanya bersama anggota (polisi) yang lain. Salah-satunya, saya mengecek borgol mereka. Sesudah itu, saya langsung turun," tambah Djoko.
Malahan, menurut Djoko, saat itu dirinya justru sedang membesarkan hati dan menyemangati Andrew.
"Saya sedang beri semangat ke dia (Andrew). Saya tanya `Kamu baik-baik saja kan? Saya baik-baik, pak' begitu jawab dia. Kami pakai bahasa Indonesia, karena saya kan pernah ketemu dia di Lapas Kerebokan sebelumnya. Dia bisa berbahasa Indonesia," jelas Djoko.
Djoko juga membantah Andrew Chan sedang tertekan saat itu. Sebab, ia dan Andrew mengobrol santai dengan senyum.
"Saya juga punya perasaan. Gak mungkin lah saya sengaja (foto selfie), apalagi tahu mereka akan dieksekusi. Saya bisa merasakan andaikata itu saudara saya, gimana coba? Jadi, kami ngobrol santai. Saya senyum, kemarin dia juga senyum,” imbuh Djoko.
Djoko mengingatkan agar masyarakat tidak terbawa arus opini yang dibuat oleh media asing. "Ini yang memberitakan juga media asing yang tidak pernah wawancara sendiri bahkan ketemu langsung dengan saya saat itu. Mereka menilai hanya mendasarkan pada satu jepretan foto itu. Jadi kita gak perlu ikut terbawa oleh penilaian yang seperti itu," tandas kapolresta. (*)