Miss Indonesia Masuk Jadi Anggota US Army
Kristy mengatakan, sudah delapan tahun tinggal di AS dan belum pernah pulang. Sebelum masuk US Army, Kristy berstatus sebagai mahasiswa.
Soal dunia tentara yang keras, menurut Kristy, dirinya sejak kecil sudah merasa tomboi. Kristy malah heran ketika bisa tembus menjadi Miss Indonesia.
"Dari dulu saya suka ikut kegiatan luar. Dulu di SMP Eben Haezar 02 Manado ikut Pramuka, basket, marching band. SMA Eben juga ikut Pramuka, basket, Paskibraka, dan saya jadi pembawa baki Provinsi Sulawesi Utara 2001 sehingga sudah terbiasa berjemur. Pelatihan BCT (basic combat training) tentu jauh lebih susah, tapi thank God, saya lulus," papar Kristy.
Ditanya apa masih cinta dengan Indonesia dan kampung halaman Manado, Kristy menegaskan, masih.
"Masih noh, masa mo lupa..qt kasiang da lulus tu BCT pe susah pe nene moyang cuma da inga2 mo pulang kampung. (Tentu saja masih, tidak akan lupa... Saya berusaha lulus BCT yang susahnya minta ampun hanya ingat-ingat agar bisa pulang kampung). Waktu training end of October-end of January dingin sekali. Bangun pukul 4 pagi dan tidur pukul 5 sore, lalu jaga malam tiap hari dua jam, saat itu musim dingin, secara fisik susah sekali," paparnya.
Kristy juga mengaku siap jika ditugaskan berperang. "Di BCT kami diajarkan basic combat (dasar-dasar bertempur) dari defense (bertahan), pegang senjata, kasih bersih senjata, dan menembakkan senjata. Saya dapat pin "expert shooter", berarti saya lumayan jago menembak, ha-ha-ha.... Kalau siap atau tidak berperang, terus terang tidak, karena kalau mau dikirim ke area perang mesti ikut training lain lagi, namanya NTC (National Training Center). Namun, kalau mau dikirim, ya mesti siap. Kami dilatih untuk menembak duluan daripada lebih dahulu ditembak. Tetapi, terus terang, jika saya mau melawan orang-orang jahat, saya tidak akan sungkan-sungkan. Ha-ha-ha....," pungkas Kristy. (*)