PHDI Tanggapi Penghinaan Hari Raya Nyepi di Medsos

Setelah dikecam oleh berbagai kalangan, akhirnya NIM pun meminta maaf melalui Facebook-nya. Ia mengakui kesalahan dan kebodohan yang telah ia perbuat.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali
Pawai Ogoh-ogoh di lapangan Candra Muka, Batu Bulan sambut Nyepi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana mengimbau kepada seluruh masyarakat Bali agar tetap tenang dengan beredarnya status penghinaan terhadap umat Hindu khususnya Hari Raya Nyepi. Ia berharap masyarakat Bali tetap sabar dan tidak mudah terpancing.

"Kalau berdebat mengenai ideologi tidak akan ada ujungnya. Kalau masyarakat ingin meminta pertanggungjawaban, silakan laporkan kepada pihak berwenang. Jangan main hakim sendiri," ujar Sudiana kepada Tribun Bali, Minggu (22/3/2015) sore.

Sehari setelah pelaksaanaan Hari Raya Nyepi, beredar komentar negatif seorang mahasiswa berinisial NIM di media sosial terkait Nyepi. Komentar tersebut ditulis dalam status di Facebook pada Sabtu (21/3/2015) pukul 23.59 Wita.

Meski status NIM sudah dihapus, namun kalangan netizen terus membagikan status tersebut ke sejumlah grup-grup Facebook hingga beragam komentar pun muncul dari kalangan masyarakat.

Setelah dikecam oleh berbagai kalangan, akhirnya NIM pun meminta maaf melalui Facebook-nya. Ia mengakui kesalahan dan kebodohan yang telah ia perbuat.

"Dengan segenap hati saya meminta maaf kepada semua lapisan yang telah saya lukai hatinya dengan pernyataan bodoh yang saya buat. Mohon maaf sekali lagi, saya akuin kalau saya salah. Mohon dimaafkan. Semoga ini menjadi pelajaran untuk saya dan orang lain. Mohon maaf saya tidak bisa menyebut satu per satu nama masyarakat yang saya lukai hatinya. Mohon maaf," tulis NIM di status Facebook-nya.

Mengenai hujatan terhadap perayaan Nyepi, kata Sudiana, memang hampir terjadi setiap tahun.

"Tahun lalu juga ada. Kami sudah tindaklanjuti bahkan sudah ditangkap pelakunya. Tapi dilepaskan kembali karena dia sudah minta maaf," ujar Guru Besar Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) ini.

Sudiana berharap, masyarakat Bali tetap tenang dan damai dalam menyikapi masalah ini. Ia juga menyarankan kepada pihak manapun yang kontra terhadap perayaan Nyepi agar cepat sadar bahwa hidup tidaklah sendiri.

"Saran saya kepada mereka cepatlah sadar bahwa kita ini hidup tidak sendiri," tandasnya.

Sementara itu, Dewan Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (Puskor Hindunesia), sudah melaporkan ulah NIM ke Polda Bali, tadi malam. Foto Ketua Dewan Puskor Hindunesia Ida Bagus Susena yang sedang melapor ke Polda Bali tampak diunggah di akun Facebook.

Hari ini, ormas keagamaan Cakrawayu juga berencana melaporkan ulah NIM ke Polda Bali dengan tuduhan penistaan terhadap agama.

"Besok (hari ini, red), teman-teman dari Cakrawayu akan melapor ke Polda," kata Wayan Suardika, pengurus Cakrawayu tadi malam. (*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved