Masuk Kedokteran Itu Ibarat Tanam Modal

Selain sumbangan sukarela masih ada biaya lain seperti SPP (Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan) sebesar Rp 10 juta per semester dan biaya lainnya

Penulis: Putu Candra | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
zoom-inlihat foto Masuk Kedokteran Itu Ibarat Tanam Modal
Net
Ilustrasi kedokteran

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tingginya biaya masuk fakultas kedokteran diakui oleh dr Anom Murdhana SpFK, Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Bali.

Di Unwar, untuk tahun akademik 2015/2016 ini, Sumbangan Dana Pengembangan (SDP) yang dikenakan Unwar untuk mahasiswa baru yang lulus tes masuk FK adalah sebesar Rp 100 juta.

Itu belum termasuk sumbangan sukarela (namun disebutkan jumlah minimalnya) yang juga tak kalah besarnya dari SDP.

“Sumbangan sukarela itu rahasia perusahaan. Tapi tahun lalu minimal Rp 200 juta. Tahun ini akan sama, minimal sebesar itu. Sumbangan itu hanya sekali, dan selanjutnya mahasiswa tidak akan dikenakan apa-apa,” papar Anom kepada Tribun Bali, Senin (18/5/2015).

Padahal, masih ada biaya-biaya lain seperti SPP (Sumbangan Pelaksanaan Pendidikan) sebesar Rp 10 juta per semester dan biaya beraneka ujian serta praktik yang nilainya mencapai jutaan rupiah untuk setiap ujian/praktik.

“Kami sudah melakukan studi banding kemana-mana, ternyata secara keseluruhan biaya yang diperlukan untuk kuliah di FK Unwar tidak lebih tinggi dari FK di kampus-kampus swasta lain. Ini kan ibarat orangtua menanam modal untuk kelak anaknya menjadi dokter. Seorang tamatan kedokteran itu tidak akan melarat, kendati belum tentu kaya. Namun, dia akan tetap dapat makan secara cukup dari profesinya, sebab orang sakit kan ada terus,” ucap Anom.

Unwar merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta di Bali yang memiliki FK.

Perguruan tinggi lainnya yang memiliki FK adalah Universitas Udayana (Unud) yang merupakan perguruan tinggi negeri (PTN).

Menurut Anom, Unwar telah menggelar seleksi dan mengumumkan calon mahasiswa baru FK untuk gelombang pertama pada April lalu.

Sedangkan pendaftaran dan seleksi untuk gelombang kedua akan dihelat pada 11 dan 10 Juli mendatang.

”Penerimaan gelombang pertama sebanyak 41 calon mahasiswa dari 190 orang peserta seleksi. Pada tanggal 9 Mei lalu mereka sudah registrasi kembali sebagai mahasiswa Unwar secara resmi,” jelas Anom saat ditemui di ruang kerjanya.

Dikatakannya, untuk tahun ini jumlah mahasiswa yang diterima FK Unwar sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) adalah sebanyak 60 sampai dengan 70 mahasiswa.

Tahun lalu mahasiswa baru FK Unwar berjumlah 86 orang.

“FK Unwar baru punya satu jurusan atau program studi, yakni pendidikan dokter,” ujar Anom.

Sementara itu, Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) FK Unud akan menerima sekitar 200 mahasiswa baru untuk tahun akademik 2015/2016.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved