Tip Sehat untuk Anda

Kenali Hepatitis C, Begini Cara Virus Ini Bisa Menular

Penyakit hepatitis C dianggap menjadi momok yang menakutkan bagi masyarkat. Hal ini karena, hingga saat ini belum tersedia vaksin untuk penyakit C,

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: gunawan
kompas.com
Hepatitis C adalah virus yang dapat menginfeksi dan merusak hati di mana virus dapat berpindah lewat darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penyakit hepatitis C dianggap menjadi momok yang menakutkan bagi masyarkat. Hal ini karena, hingga saat ini belum tersedia vaksin untuk penyakit C, beda halnya dengan Hepatitis B yang telah tersedia vaksin untuk mencegahnya dan disuntikan saat imunisasi.

Selain itu, Hepatitis C juga disebut sebagai Silent killer karena gejala dan tanda terjadi ketika sudah tahap konik atau lanjut. Bahkan, sebagian besar kasus diketahui setelah menjadi penyakit lever atau kanker hati.

"Kami sangat sulit untuk mendata penderita Hepatitis di Bali. Hal tersebut karena di puskesmas atau dilayanan lainnya keluhan hepatitis biasanya dilaporkan setelah menjadi penyakit lever atau kanker hati," ujar Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Gede Wira Sunetra Selasa (28/7/2015).

Ia tidak menampik jika pengobatan pada penderita hepatitis C yaitu anti virus interferon tidaklah murah. Pengobatan melalui suntik interferon akan efektif dilakukan jika penyakit hepatitis C tersebut dapat dideteksi secara dini.

Sedangkan, jika sudah menjadi kanker hati akan lebih sulit untuk diobati karena dapat berkomplikasi ke ginjal dan jantung.

"Biasanya pengguna narkotika suntik sebagian besar pasti menderita hepatitis C. Selain itu, penderita HIV juga sebagian besar pasti menderita Hepatitis C," terang dr Wira.

Gejala awal dari hepatitis C pada umumnya tidak memiliki gejala yang spesifik dari penyakit hati. Gejala awal biasanya terjadi berupa penurunan nafsu makan, menurunnya berat badan, dan tidak nyaman pada daerah hati.

Namun, ketika penyakit C tersebut sudah tahap lanjut akan muncul gejala khas seperti perut buncit dengan urat-urat di perut yang kelihatan. Tanda yang khas adalah warna kekuningan yang terjadi hanya mata area mata.

Berbeda dengan Hepatitis A yang menyebabkan kekuningan pada seluruh tubuh, dan biasanya hepatitis A tidak terlalu berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

"Pola hidup yang kurang sehat seperti pecandu alcohol dan minum obat secara sembarangan dan berkepanjangan biasanya memperparah kerusakan hati," ujarnya.

Untuk penularnnya, Hepatitis C biasanya menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi melalui transfusi darah, injeksi, tatto, tindik ataupun hubungan seksual.

“Pengobatan untuk penderita Hepatitis biasanya akan memakan waktu cukup lama, 2-6 bulan melalui terapi Interveron. Jadi yang paling penting adalah deteksi dini di pelayanan-pelayanan kesehatan yang tersebar di seluruj Bali," tambah dr Wira.

Di era jaminan sosial, para penderita Hepatitis juga dapat melakukan pengobatan dengan dijamin  BPJS mulai dari melakukan Anti HCV skrining, Fobroscan/ Biopsi Hati dan terapi Hepatitis C Sesuai genotipe.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved