Pintu Ukir Dijual Sampai Harga Rp 15 Juta di Buleleng

Pihaknya menjual berbagai jenis motif dan ukuran pintu khas Bali berkisar Rp 3,5 juta sampai dengan Rp 15 juta.

Editor: Kander Turnip
Tribun Bali
Para perajin di Banjar Teruna tengah membuat ukiran untuk konstruksi bangunan style Bali, Senin (16/2/2015). 

TRIBUN-BALI.com, SINGARAJA - Kalangan perajin pintu ukir khas Bali di Kota Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali banyak menerima pesanan, terutama dari pemilik usaha hotel dan vila di daerah setempat.

"Mereka menyenangi motif ukiran yang memiliki nilai estetika tinggi yang elok dipandang mata," kata Nyoman Kusuma, seorang penjual pintu ukir khas Bali di kota setempat, Kamis (30/7/2015).

Ia menjelaskan, dalam sebulan menerima pesanan antara 10-15 buah pintu ukir khas Bali berbagai ukuran dan motif.

Konsumen paling banyak menyenangi jenis ukiran khas Bali bermotif jenis pepatran dan ukiran motif kreasi baru.

"Para pemilik vila terutama yang berasal dari beberapa daerah di Buleleng seperti Pemuteran, Lovina, dan daerah lain menerapkan konsep rumah khas Bali tempo dulu sehingga pintu yang kami hasilkan sangat sesuai dengan apa yang diinginkan," katanya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihaknya menjual berbagai jenis motif dan ukuran pintu khas Bali berkisar Rp 3,5 juta sampai dengan Rp 15 juta.

"Kerajinan ukiran pintu Bali termasuk jenis kerajinan dengan harga cukup tinggi karena berasal dari bahan yang berkualitas dan memerlukan kecermatan dan daya seni tinggi dalam membuat karya seni tersebut," tambah dia.

Kusuma menambahkan, bahan baku pintu ukir khas Bali berasal dari beberapa jenis kayu mulai dari jati, merbau (kayu paling kuat), kamper dan pinus.

Dikatakannya, pembuatan satu pintu ukir khas Bali memerlukan waktu antara satu sampai dua bulan sesuai ukuran dan jenis ukiran yang diawali dengan proses menggambar desain pada bidang daun pintu kayu yang masih polos.

"Sekilas, prosesnya adalah usai melewati proses desain gambar, pintu berbagai ukuran mulai diukir dengan berbagai macam motif baru kemudian diberikan pelapis agar kayu tahan lama," ujarnya, kepada Antara. (*).

Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved