Mau Belajar Sulap? Magic Castle Hadir di Bali Lisensi Deddy Corbuzier

Melalui pelatihan satu minggu saja, anak-anak yang belajar sulap sudah bisa menunjukkan keahliannya.

Penulis: Manik Priyo Prabowo | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Manik Priyo Prabowo
Magic Castle Indonesia membuka cabang kursus sulap sekaligus kantor administrasi di Jalan Raya Pemogan No 216 Pemogan, Denpasar, Sabtu (29/8/2015). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Magic Castle Indonesia membuka cabang kursus sulap sekaligus kantor administrasi di Jalan Raya Pemogan No 216 Pemogan, Denpasar, Bali, Sabtu (29/8/2015). 

Manajemen sulap di bawah lisensi Deddy Corbuzier ini, terus mengepakkan sayapnya di dunia sulap untuk mencari bibit-bibit muda untuk dididik menjadi pesulap profesional.

Melalui pelatihan satu minggu saja, anak-anak yang belajar sulap sudah bisa menunjukkan keahliannya. 

Menurut Co Manager Magic Castle Indonesia (MCI) Alexander, pembukaan kantor sekaligus ruang kelas mini ini merupakan cabang ketiga di Bali.

Rencananya, setelah bisa mengembangkan kantor di Lippo Mall Kuta, Ice Mall Jalan Raya Teuku Umar dan cabang di Jalan Raya Pemogan No 216, pihaknya akan membuka dua cabang lagi di Tiara Dewata dan Mall Bali Galeria. 

"Pada ulang tahun kedua ini kita (MCI) membuka cabang dan ruang kelas di Pemogan. Jika berminat untuk mengembangkan bakat sang anak dan mengembangkan kepercayaan diri sang anak, perlu belajar sulap sejak dini. Karena selain bisa jadi sarana bekerja, sulap mampu menghibur orang-orang terdekat," kata Alexander di sela-sela Grand Opening MCI di Jalan Raya Pemogan, Denpasar, Bali.

Dijelaskan Alex, sapaan akrab pecinta dunia magic ini, di Indonesia MCI hadir di Jakarta, Makassar, Bandung, Bali dan kota kelahiran Presiden Joko Widodo yakni Kota Solo.

Selanjutnya, MCI akan mengepakkan sayap magic-nya di Kota Surabaya dan Lombok. Dalam perkembangan dunia sulap, kendati baru berumur dua tahun, namun MCI mampu berkembang pesat di Indonesia. 
‎Dalam Grand Opening yang diikuti oleh peserta didik sulap, juga ditampilkan aksi sulap koin yang ada dalam botol.

Dengan gerakan cepat dan lincah, Putu Agus Indra (22) yang sering beraksi sulap untuk rekan kerjanya di dealer motor ini menunjukkan kemampuannya. 

Setelah permainan sulap sejenak, peserta didik sulap melanjutkan pemotongan tumpeng, yang menjadi simbol rasa syukur kepada Tuhan yang memberikan kelancaran terhadap manajemen MCI di Bali

Putu Agus mengaku senang karena sulap membuatnya percaya diri dan bisa menghibur orang-orang terdekat.

Bahkan, menurut Putu dan peserta didik sulap lainnya, sulap bisa membuatnya belajar mencari uang.

Melalui acara ulang tahun, acara kantor dan sekolah, Ricky Federico justru mendapatkan pendapatan yang cukup besar. 

"Senang bisa menghibur dan tentunya belajar menjadi pengusaha penjual jasa sulap. Nggak usah mahal-mahal, itung-itung buat mengisi kantung saja," kata siswa kelas 1 SMA Taman Rama ini.‎ (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved