Berita Bali

Pasca Unjuk Rasa Anarkis, Bali Berangsur Kondusif, Polda Bali Jamin Keamanan Rangkul Berbagai Elemen

Pasca Unjuk Rasa Anarkis, Bali Berangsur Kondusif, Polda Bali Jamin Keamanan Rangkul Berbagai Elemen

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy saat memberikan keterangan usai massa aksi membubarkan diri setelah dipukul mundur menggunakan water canon dan tembakan gas air mata. Demo di Bali, 19 Orang Diamankan Polisi, Diduga Sebagai Provokator Aksi Pelemparan dan Perusakan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Situasi Bali berangsur kondusif pasca aksi demo yang berujung kericuhan di Polda Bali dan Kantor DPRD Bali, Denpasar, Bali, pada Sabtu 30 Agustus 2025 hingga Minggu 31 Agustus 2025 lalu. 

Polda Bali terus merangkul berbagai elemen untuk bersama-sama menjaga Pulau Dewata agar gejolak tersebut tidak memberi dampak pada pariwisata Bali setelah sempat berhembus kabar Travel Warning dari negara lain. 

Baca juga: Demi Uang Rp 50 Ribu, AP Lakukan ini di Kubutambahan Buleleng, Berakhir Digerebek

"Kami merangkul dan melakukan sosialisasi Kamtibmas kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, BEM dari semua Universitas, LBH Bali, Ojol, termasuk Ormas dan para pelajar agar turut aktif menjaga keamanan lingkungan," ungkap Kombes Pol Sandy pada Kamis 4 September 2025.

Kabid Humas Polda Bali memastikan dan menjamin situasi Kamtibmas Bali sudah aman dan kondusif, event-event berskala nasional maupunn internasional juga telah diselenggarakan di Pulau Dewata, seperti CHANDI 2025 yang saat iini berlangsung di The Meru Sanur Denpasar," bebernya.

Baca juga: HANYA 1 Gerakan di Tol Bali Mandara, Sri Tewas di TKP, Bagaimana Nasib Puluhan Anjing dan Kucing?

"Tentunya situasi yang kondusif ini sangat menguntungkan Bali dimana masyarakatnya hampir 70 persen bekerja dan hidup dari sektor pariwisata, dasar dari kepercayaan dunia International terkait pelaksanaan tersebut yang terpenting adalah keamanan Bali," tutur dia.


Polda Bali mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam melihat situasi agar tidak terprovokasi serta bersama menjaga Bali agar tetap ajeg, aman dan damai dan aksi Unras berlangsung anarkis hingga berujung pelemparan batu, kembang api termasuk bom molotov.


Selain itu, pengerusakan maupun pembakaran fasilitas umum dan Randis Polri, hingga penjarahan peralatan milik Polri tidak kembali terulang. 


Pasca kejadian tersebut Polda Bali dan jajaran terus melakukan upaya-upaya dalam rangka menjaga situasi Kamtibmas Bali agar tetap aman dan kondusif. 


"Melaksanakan patroli gabungan TNI-Polri bersekala besar diseluruh Bali didukung pecalang se-Bali, sembahyang atau doa bersama, termasuk bersih-bersih dan memperbaiki fasilitas yang dirusak dan dicorat-coret massa di lokasi Unras," jelasnya.


Kabid Humas menegaskan bahwa Polda Bali tidak pernah melarang adanya unjuk rasa karena itu hak setiap warga negara, namun perlu diketahui Unras harus sesuai aturan yang berlaku dan tidak boleh anarkis.


"Sekali lagi Polda Bali pastikan dan menjamin situasi Kamtibmas Bali tetap aman dan kondusif," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved