Berita Bali

Evakuasi Limbah B3 di Kapal Natomas Kembali Jalan, KSOP Pastikan Laut Celukan Bawang Bali Aman

Evakuasi limbah bahan berbahaya dan beracun di Pelabuhan Celukan Bawang berlanjut, pastikan seluruh aktivitas di FSO berjalan normal

istimewa
Dilanjutkan - Kondisi Kapal Cinta Natomas. Evakuasi limbah B3 di kapal tersebut akhirnya dilanjutkan setelah dipastikan tidak ada kebocoran. Evakuasi Limbah B3 di Kapal Natomas Kembali Jalan, KSOP Pastikan Laut Celukan Bawang Bali Aman 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Proses evakuasi limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari kapal Floating Storage Offloading (FSO) Cinta Natomas di Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng, Bali, kembali dilanjutkan. 

Langkah ini diambil setelah kapal yang dalam kondisi miring tersebut, dipastikan tidak mengalami kebocoran.

Untuk diketahui, aktivitas evakuasi limbah B3 atau tank cleaning di Kapal Cinta Natomas, sempat dihentikan sementara. 

Ada beberapa hal yang menjadi dasar penghentian aktivitas. 

Baca juga: Kondisi Kapal Miring, KSOP Celukan Bawang Minta Evakuasi Limbah B3 Dihentikan Sementara

Di antaranya kondisi kapal miring, pertimbangan keselamatan petugas, serta kekhawatiran tumpahan limbah B3 ke laut. 

Mengenai hal ini, pihak KSOP Kelas IV Celukan Bawang telah melakukan komunikasi dengan pihak terkait. 

Di antaranya Pertamina selaku pemilik kapal, serta PT. Tenang Jaya Sejahtera selaku rekanan yang melakukan kegiatan tank cleaning. 

Hingga pada Minggu 2 November 2025, tim gabungan dari KSOP Kelas IV Celukan Bawang, Pertamina, PT Tenang Jaya Sejahtera, PT Pelindo Cabang Celukan Bawang, serta Polairud melakukan peninjauan langsung kondisi perairan menggunakan Kapal Negara KN.50039. 

Hasilnya tidak ditemukan indikasi kebocoran ataupun tumpahan minyak di sekitar kapal.

"Berdasarkan hasil patroli, kondisi di dalam oil boom bersih dan aman. Tidak ada lapisan minyak atau kebocoran dari FSO Cinta Natomas," ujar Kepala KSOP Celukan Bawang, Taufikur Rahman, Rabu 12 November 2025.

Taufik juga menjelaskan, cairan yang sempat terlihat di sekitar lokasi ternyata berasal dari luar batas oil boom dan bukan dari aktivitas di kapal. 

Beberapa jam kemudian, cairan tersebut hilang tanpa meninggalkan residu atau bau minyak.

"Kami pastikan seluruh aktivitas di FSO berjalan normal dan sesuai prosedur keselamatan lingkungan. Dugaan tumpahan minyak berasal dari luar area oil boom,” tegasnya.

Taufik menambahkan, kegiatan tank cleaning di FSO Cinta Natomas telah mengantongi izin resmi dari KSOP dan diawasi langsung oleh petugas HSSE (Health, Safety, Security, and Environment). (mer)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved