Berita Bali

Bandara Ngurah Rai Bali Gelar AEC Meeting dan TTX 2025, Perkuat Respon Kedaruratan

kegiatan TTX, yakni simulasi berbasis diskusi yang melibatkan seluruh unsur operasional. 

|
Istimewa/Communication Bandara Ngurah Rai
Suasana kegiatan Airport Emergency Committee (AEC) Meeting 2025 dirangkaikan dengan Table Top Exercise (TTX) yang diadakan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Bandara Ngurah Rai Bali Gelar AEC Meeting dan TTX 2025, Perkuat Respon Kedaruratan 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali menggelar Airport Emergency Committee (AEC) Meeting 2025 yang dirangkaikan dengan Table Top Exercise (TTX) untuk menguji kesiapan dan kecepatan respon seluruh unsur kedaruratan di lingkungan bandara. 

Sebanyak 91 instansi hadir dalam kegiatan yang menyoroti penyelarasan prosedur penanganan insiden penerbangan.

Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari kewajiban penyelenggara bandara sesuai UU No. 1 Tahun 2009, KP 479 Tahun 2015, serta mengacu pada standar internasional ICAO Annex 14 dan ICAO Doc 9137, yang menjadi pedoman utama penyusunan Airport Emergency Plan (AEP) 2025.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, menegaskan bahwa penguatan koordinasi antarinstansi menjadi fokus utama penyelenggaraan kegiatan. 

Baca juga: Bandara Ngurah Rai Bali Layani 2 Juta Penumpang Per Oktober 2025, Trafik Internasional 64 Persen

“Kondisi darurat tidak bisa diprediksi, tetapi kesiapannya harus dipastikan. Melalui AEC Meeting dan Table Top Exercise ini, kami mengukur apakah jalur komando dan komunikasi berjalan efektif ketika insiden benar-benar terjadi,” kata Syaugi, Kamis 12 November 2025.

Dalam pertemuan tersebut, bandara memaparkan sejumlah pembaruan pada AEP 2025, termasuk penyempurnaan alur komunikasi kedaruratan, pembagian peran antar instansi, serta penyesuaian lokasi-lokasi krusial seperti rendezvous point atau titik kumpul pada situasi darurat, staging area yakni area persiapan penanganan darurat, hingga passenger holding area yaitu area kumpul penumpang pada saat keadaan darurat.

Usai pemaparan, kegiatan berlanjut dengan TTX, yakni simulasi berbasis diskusi yang melibatkan seluruh unsur operasional. 

Setiap instansi diminta menjelaskan langkah respons ketika menerima informasi insiden hingga proses pengendalian situasi di lapangan.

“AEP adalah dokumen yang harus terus diperbarui mengikuti dinamika operasi. TTX seperti ini memberikan gambaran nyata bagaimana instansi menjalankan prosedurnya dan di mana titik yang perlu diperbaiki,” lanjut Syaugi.

Kegiatan tahunan ini juga menjadi sarana sinkronisasi antara AEP bandara dan Emergency Response Plan (ERP) milik maskapai, memastikan seluruh unsur bergerak dalam prosedur yang seragam saat situasi kritis terjadi.

Dengan terselenggaranya AEC Meeting dan Table Top Exercise 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai menegaskan komitmennya menjaga kesiapsiagaan dan memperkuat koordinasi lintas sektor sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan penerbangan di Bali.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved