Warung Bu Komang, Kuliner Babi Guling Kesohor di Yogyakarta, Silakan Mampir
Bagi yang melakukan tirta yatra ke Pura Jagatnatha Banguntapan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, jangan khawatir tidak bisa menikmati makanan khas Bali
Penulis: Komang Agus Ruspawan | Editor: Irma Yudistirani
Seperti babi goreng crispy, babi kecap, babi goreng rempah sate, babi plecing kangkung, lawar, sate lilit, tum, hingga urutan.
Ada juga ayam betutu serta macam-macam jajanan khas Bali hingga berbagai menu rujak khas Bali.
Untuk menu nasi campur, satu porsi seharga Rp 20.000.
"Saya ini masak sendiri dengan dibantu juru masak. Nguling pun kita sendiri. Setiap hari nguling satu ekor. Dulu saya sempat pelihara sendiri babi untuk diguling. Tapi sekarang sudah tidak pelihara babi lagi karena pemeliharaannya agak susah. Sekarang babi beli untuk diguling sehari-harinya," kata Armini.
Menurut perempuan asal Desa Dangin Tukad Aya, Kabupaten Negara, ini, pelanggannya bukan hanya orang Bali yang merantau ke Jogja.
Tapi juga banyak orang-orang Jawa, keturunan Tionghoa, atau Batak.
Hebatnya, pelanggan Warung Bu Komang tak hanya di Jogja atau orang-orang yang datang ke Kota Gudeg.
Tapi juga sampai Bandung, Jawa Barat.
"Ya, saya sering mendapat pesanan dari Bandung. Mereka bisa pesan 40 porsi atau lebih saat ada acara," tutur Armini di sela-sela kesibukannya menyiapkan pesanan pembeli.
Warung Bu Komang sudah berdiri sejak 2002.
Awalnya hanya warung kecil. Namun sekarang menjadi warung besar dengan luas sekitar 2 are.
"Ini sudah tiga kali renovasi. Dari awalnya kecil, kemudian berkembang menjadi lebih besar. Sekarang kita renovasi lagi supaya memiliki kapasitas lebih banyak," ujar Armini.
Saat Tribun Bali mampir di Warung Bu Komang, tampak beberapa bagian bangunan memang sedang dalam perbaikan.
Seorang tukang juga sempat berdikusi dengan Armini soal rancangan bangunan.
Selain Warung Bu Komang, ada juga kuliner khas Bali lainnya di Warung Bima Kroda.