Warung Patok dan Wanita Seksi
Warung Patok Sibang-Badung Resahkan Warga, Diduga Sediakan PSK
Pelayan-pelayan cewek, yang seksi di warung patok kerap kali masuk ke kawasan banjar-banjar di Desa Sibang.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Musik disco menggema dari setiap warung patok.
Tiga hingga enam perempuan cantik berpakaian serba mini dan rias wajah menor menanti pelanggan sembari duduk-duduk manis di depan warung.
(Baca Berita Terkait: ‘Ngamar’ sama Mahasiswi di Gubuk Warung Patok Sibang, Tarif Belai Rp 1 Juta)
Mampir mas!
Masyarakat Desa Sibang, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, merasa tak nyaman dengan keberadaan warung patok di Blumbangan.
Blumbangan merupakan tegalan yang terletak di perbatasan Desa Sibang Gede dan Sibang Kaja, yang sampai saat ini berstatus quo.
Warung patok itu tak hanya menjual minuman keras, berupa tuak dan bir.
Warung ini juga diduga menyediakan perempuan pekerja seks komersial (PSK).
Tarifnya beranekaragam.
Mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung menarik tidaknya si 'pelayan'.
Jro mangku Desa Sibang Kaja, yang enggan menyebutkan namanya, Sabtu (19/9/2015) pagi, mengakui pelayan-pelayan cewek, yang seksi di warung patok kerap kali masuk ke kawasan banjar-banjar di Desa Sibang.
Mereka mengenakan pakaian serba minim, memperlihatkan paha dan belahan dada.
Hal itu sangat meresahkan.
Sebab, tidak sedikit generasi muda dan orang tua menjadi tertarik ‘berbelanja' ke sana.
"Yang meresahkan bukan karena menyediakan tempat minum-minuman keras. Tapi di sana juga melayani seks. Itulah yang meresahkan kami. Semoga pemerintah bertidak tegas terhadap praktek tidak mendidik ini," ujarnya saat ditemui di warungnya. (*)