Naiki Kano, Puluhan Pemuda Bersihkan Sampah di Hutan Mangrove Teluk Benoa

TRIBUN-BALI.COM,  MANGUIPURA - Lebih dari 50 pemuda dari beberapa komunitas di Bali berkumpul dan melakukan penyisiran di kawasan hutan mangrove Teluk Benoa, Badung, Bali Sabtu (21/11/2015).

Para pemuda dari berbagai kalangan, yakni pelajar SMA, mahasiswa, pekerja swasta dan kalangan ahli kesehatan ini, rela berbasah-basahan saat memunguti sampah dengan menaiki kano.

Seorang peserta, Ni Made Ayu Ratih Sukarini, mengaku senang kendati baru pertama kali melakukan aksi bersih-bersih di kawasan mangrove.

"Senang sekali bisa bercanda berkeliling Teluk Benoa dengan membawa sampah di kano. Baru sekali ini, saya harap bisa melakukan lagi agar sampah-sampahnya tak banyak mengapung," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Ekowisata Mangrove Wanasari, Tuban, Made Sumasa menjelaskan, rangkaian acara bersih-bersih pantai merupakan kegiatan wisata mangrove yang bisa dilakukan siapa saja dengan syarat mengambil sampah.

Menurutnya, selama dibukanya wisata mangrove ini, selain remaja, anak-anak juga melakukan aksi bersih-bersih hutan mangrove.

Melihat banyaknya sampah mengapung di Teluk Benoa, komunitas para nelayan Wanasari ini mengharapkan pemerintah memperhatikan sampah yang mengalir dari Tukad Mati dan Tukad Badung.

Sebab, dua Tukad tersebut merupakan sungai yang mengirimkan sampah terbesar dan paling banyak mengalir saat musim penghujan tiba.

"Jadi karena hujan beberapa hari lalu sudah memperlihatkan sampah mengapung, komunitas yang mendaftar aksi bersih-bersih ini kita gandeng. Langkah ekowisata ini juga mengenalkan anak-anak untuk menjaga alam. Edukasi langsung turun ke alam akan membuat anak-anak belajar dengan langsung," jelasnya.

Komunitas yang ikut dalam acara ini diantaranya EH Denpasar‎, Sobi BBal‎, STORIES Indonesia‎, Laskar Kuliner‎, Bali Deaf Community‎, Kampoeng Kepiting‎, dan Leo Club Bali Shanti.(*)