BI Satukan Persepsi Lewat Pelatihan Wartawan Bali Nusra
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama Bank Indonesia (BI) dan rekan-rekan media, dilaksanakan Pelatihan Wartawan se-Bali dan Nusa Tenggara
Penulis: Ida A M Sadnyari | Editor: gunawan
TRIBUN-BALI.COM, GILI TRAWANGAN - Sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama Bank Indonesia (BI) dan rekan-rekan media, dilaksanakan Pelatihan Wartawan se-Bali dan Nusa Tenggara Tahun 2015 pada 4-6 November 2015 kemarin.
Bertempat di Pulau Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, melibatkan media cetak, radio, televisi, maupun online yang berasal dari tiga provinsi yaitu Bali, NTB, dan NTT.
"Kami berharap dengan diadakannya pelatihan wartawan gabungan ini, para rekan-rekan media dapat saling bertukar informasi dan semakin mengenal struktur ekonomi di daerah Bali dan Nusa Tenggara untuk keperluan penulisan berita khususnya ekonomi daerah," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, Minggu (6/12/2015).
Menurutnya, selama 2015, tercatat 62 wartawan media cetak, elektronik, maupun online yang menjadi mitra BI Bali, NTB, Dan NTT.
Dalam beberapa kasus, terdapat pemberitaan mengenal BI yang kurang tepat sehingga memicu pembentukan ekspektasi yang tidak sesuai dengan harapan.
"Oleh karena itu, pelatihan wartawan ini juga bertujuan menyamakan persepsi antara Bank Indonesia dan rekan-rekan media mengenai kebijakan moneter dan isu-isu lain yang telah berkembang di masyarakat," jelasnya.
Bank Indonesia dalam mencapai tujuannya menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah membuat beberapa kebijakan moneter.
Dukungan media diperlukan dalam mengkomunikasikan satu dari kebijakan terbaru Bank Indonesia, yaitu mengenai Kewajiban Penggunaan Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ini dituangkan dalam PBI No 17/3/PBI/2015 tanggal 31 Maret 2015 dan Surat Edaran (SE) No 17/11/DKSP tanggal 1 Juni 2015.
Selama ini Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA) memfasilitasi penggunaan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di NKRI.
"Perkembangan jumlah KUPVA Bukan Bank (BB) di Bali Nusa Tenggara menunjukkan tren positif, mengingat Perekonomian Bali Nusa Tenggara juga ditopang oleh pariwisata. Hingga November 2015, total KUPVA berizin di Bali, NTB, dan NTT mencapai 142 kantor pusat, 465 kantor cabang dan tersebar di seluruh kabupaten dan kota," papar Dewi Setyowati.
Dari jumlah tersebut, sebaran terbesar berada di Pulau Bali yang berjumlah 127 kantor pusat dan 462 kantor cabang.
Selama pelatihan tersebut, wartawan Bali Nusra juga dilatih membaca laporan statistik perekonomian secara cerdas.
Kepala Divisi Statistik Sistem Keuangan dan Sistem Pembayaran Departmen Statistik, Nunu Hendrawanto memaparkan pada website resmi Bank Indonesia www.bi.go.id lengkap tersedia data statistik yang bisa dikonsumsi oleh publik.
"Pemahaman pada statistik sangat dibutuhkan agar dapat membaca pesan yang tergambar pada statistik tersebut," jelasnya.