Bentrokan di Lapas Kerobokan

Robot Tewas, Keluarga Beri Pengakuan Masa Lalu Mantan Pegawai Pemkot Ini

Robot merupakan satu dari dua korban tewas dalam bentrok antarnapi di Lapas Kerobokan pada Kamis (17/12/2015) sore.

Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Istimewa
I Putu Sumariana alias Robot semasa hidupnya 

"Ayahnya sudah meninggal sejak 2007. Ibunya cerai dulu. Dia punya dua ibu. Yang satu katanya sekarang di Negara, satunya lagi saya gak tahu dimana," tutur paman Robot, Made Suwenta, yang tinggal di sebelah barat rumah Robot.

(Sedih, Sebelum Tewas dalam Bentrokan, Ubung Berpesan Ini pada Istrinya)

Suwenta yang kemarin baru saja datang dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah bersama sejumlah kerabatnya menceritakan bahwa sebetulnya niat para kerabat hendak membawa pulang jenazah Robot kemarin malam.

Akan tetapi karena pihak kepolisian belum mengizinkan, maka rencana pemulangan jenazah ditunda hingga tangggal 23 Desember.

"Sebenarnya sekarang mau kami bawa jenazahnya, tapi karena masih ada pemeriksaan dari polisi, jadi belum bisa. Dan karena tanggal 22 Desember ada upacara agama di sini, jadi baru tanggal 23 Desember kami bisa bawa pulang jenazahnya," jelas Suwenta.

Suwenta menuturkan, Robot memiliki tiga saudara.

Satu saudara kandung, dan dua lainnya saudara perempuan tak sekandung.

Suwenta mengungkapkan, rumah tangga orangtua Robot kurang harmonis, sehingga berujung perceraian.

I Putu Sumariana alias Robot disebut-sebut pula sebagai mantan pegawai di Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, tepatnya pegawai honorer di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar.

Waktu itu, lantaran jarang datang ke kantor, Robot akhirnya dikeluarkan.

Apalagi Robot juga mulai akrab dengan minuman keras.

"Kalau saja dia dulu tidak begitu, dia pasti masih bekerja di Dukcapil (Pemkot Denpasar). Dulu dia kerap telat datang ke tempat kerja, sehingga tidak diperpanjang sebagai pegawai," tutur paman Robot, Made Suwenta yang sudah menganggap Robot sebagai anak kandungnya.

Suwenta juga bercerita bahwa setamat SMK, Robot jarang pulang ke rumah dan kerap kali ditegurnya karena akrab dengan minuman keras.

Tentang kasus apa yang membuat Robot mendekam di penjara sejak 4 tahun silam, Suwenta enggan menceritakan secara detail.

"Iya memang dulu pernah terlibat kasus pembunuhan, " kata Suwenta yang enggan merinci kisah kelam Robot sampai masuk LP.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved