Bentrokan di Lapas Kerobokan

Dua Saksi Kunci Bentrok di Teuku Umar Denpasar Sebut Delapan Orang Bawa Sajam

Dua saksi kunci melihat langsung aksi penusukan saat bentrokan di Jalan Teuku Umar yang menewaskan Donal dan Ketut Budiarta.

Penulis: Aloisius H Manggol | Editor: Irma Yudistirani
Tribun Bali/AA Gde Putu Wahyura
Polisi memasang Police Line di TKP bentrokan massa di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, Kamis (17/12/2015) malam. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Satuan Reskrim Polresta Denpasar sedang mendalami keterangan dua saksi kunci, terkait dua korban tewas di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali, sebagai rentetan dari bentrokan di Lapas Kerobokan.

Dua saksi itu melihat langsung aksi penusukan saat bentrokan di Jalan Teuku Umar yang menewaskan Made Mertayasa alias Donal (27) dan Ketut Budiarta (36).

"Saksi kunci masih kita dalami. Kebetulan mereka berdua ini berboncengan motor waktu kejadian itu berlangsung," jelas Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Reinhard Nainggolan, Sabtu (19/12/2015).

(Ini Loh Foto Jenglot yang Ditemukan di Dalam Sel Lapas Kerobokan Bali)

Ia mengatakan secara keseluruhan pihaknya telah memeriksa tiga saksi untuk kasus di Teuku Umar.

Namun, Reinhard enggan menyampaikan inisial terduga  pelaku.

"Masih kita dalami ya," tandas mantan Kapolsek Kuta Utara ini.

Reinhard mengatakan sketsa wajah para tersangka juga masih dituntaskan, yang mengacu pada keterangan dua saksi kunci.

"Sedikit lagi pasti kita dapatkan sketsanya," ujar Reinhard.

(Rilis Foto-foto Temuan Benda di Dalam Sel Lapas Kerobokan)

Sebelumnya, Polresta Denpasar telah mengamankan 36 orang dari berbagai posko dua ormas local di Bali usai bentrokan di Jalan Teuku Umar.

Pemeriksaan berantai pun dilakukan selama 2 x 24 jam.

Seelah pemeriksaan, diketahui sebanyak 28 orang tidak membawa senjata tajam (sajam).

Sementara delapan lainnya diketahui membawa sajam.

(Petugas Lapas Ditekan Biar Barang Terlarang Bisa Masuk?)

"Delapan orang itu mengaku membawa sajam. Tapi hasil pemeriksaan secara keseluruhan belum mengarah ke pembunuhan itu. Kami belum menetapkan tersangka untuk kasus di Teuku Umar," ucap Reinhard.

Sementara itu, Polda Bali akan melakukan sweeping senjata tajam di berbagai wilayah Bali hingga akhir tahun.

Langkah tersebut dilakukan untuk menciptakan rasa aman warga jelang Natal dan Tahun Baru.

"Ada bentrokan atau tidak kita tetap lakukan sweeping untuk memberikan rasa aman," ucap Kapolda Bali Irjen Sugeng Priyanto, Sabtu (19/12/2015).

(FAKTA, Kapasitasnya 360 Orang, Tapi Lapas Kerobokan Bali Dihuni 1100 Napi)

"Kita akan berusaha menciptakan rasa aman baik bagi warga maupun wisatawan yang berkunjung ke Bali," kata Sugeng.

Terkait sweeping kepada dua ormas yang bentrok, Kapolda menegaskan bahwa kedua unsur pimpinan ormas telah menyetujui untuk menyerahkan senjata tajam yang saat ini dikuasai oleh kedua ormas.

"Mereka telah mengatakan akan memberikan dengan kesadaran seluruh sajam yang dimiliki," ucap Sugeng.

Ia berharap dengan peningkatan sweeping tersebut dapat menekan potensi konflik dan kerawanan di wilayah Bali.

"Kalau tidak ada senjata konflik bisa berkurang," ujar Sugeng. (*)

Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:

Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali

Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved