Tip Sehat untuk Anda

Mengaku Sakit Saat Berjalan Kaki di Atas Batu Alam? Ini Penyebabnya

Refleksi pada kaki itu bisa dengan pemijatan oleh orang atau dilakukan secara mandiri dengan berjalan di atas tonjolan batu yang keras dan halus.

Editor: Irma Yudistirani
Tribun Bali/ Rizal Fanany
Warga melakukan refleksi kaki di atas batu alam, Lapangan Puputan, Denpasar, Bali. 

HEALHTY ANALYSIS: I Wayan Sukeria, SKM, Akupunturis dan Hipnoterapis

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pijat refleksi itu termasuk penyembuhan secara tradisional berjalan turun temurun, satu rumpun dengan akupuntur dan akupresur.

Pijat refleksi ini pendekatannya tidak berdasarkan ilmiah, tetapi teruji empiris.

Secara empiris, refleksiologi itu cerminan.

Titik-titik pada kaki sebagai cerminan untuk mencari organ-organ penting di kaki itu seperti mata, jantung, paru-paru, ginjal, dan lainnya.

Refleksi pada kaki itu bisa dengan pemijatan oleh orang atau dilakukan secara mandiri dengan berjalan di atas tonjolan batu yang keras dan halus.

Itu bermanfaat untuk menstimulasi titik pada kaki.

Setiap titik di kaki terkena stimulasi oleh batu-batu yang padat.

Berdasarkan konsep, di kaki itu ada zona wilayah-wilayah kecil.

Kondisinya nanti saat dilakukan stimulasi, misal kena di titik mata secara empiris dipercaya berpengaruh pada mata.

Ini suatu pendekatan menstimulasi badan fisik, untuk memunculkan fenomena energitik ini pasti berpengaruh pada sakit.

Menstimulasi di daerah mata, kemudian memberikan respon dan akan ada proses perbaikan.

Bagaimana saat berjalan di atas batu alam yang posisinya random, sedangkan titik sakit sudah langsung diketahui oleh pemijat profesional?

Pijat refleksi itu lebih banyak bekerja pada posisi sehatnya.

Nah saat sirkulasi darah lancar, nutrisi dan oksigenasi akan bagus.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved