Bentrokan di Lapas Kerobokan
Lapas Membutuhkan Senjata Api Untuk Keamanan
"Untuk perlengkapan kurang lebih 30 laras panjang dan laras pendek," ucap Kalapas
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Uploader bali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Bukan kali pertama ada bentrokan di Lapas Kerobokan pada 2015 lalu, pada 2012 silam kerusuhan di dalam Lapas pun pernah terjadi.
Bahkan, Lapas Kelas II A Kerobokan itu sempat dibakar oleh para napi.
Sehingga, satu gudang alat atau senjata milik petugas keamanan Lapas terbakar.
Plh Kalapas Kerobokan, Kusbiyantoro mengaku, sejak kerusuhan gudang terbakar, senjata milik Lapas dititipkan di Polda Bali.
Karena itu, sesegera mungkin semua peralatan itu akan diminta kembali.
Karena ruangan sudah siap untuk digunakan kembali.
"Untuk perlengkapan kurang lebih 30 laras panjang dan laras pendek," ucapnya, Senin (4/1/2016).
Menurut dia, alat-alat ini diminta lagi, selain karena ruangan siap, pihak Lapas juga cukup membutuhkan guna pengamanan lapas.
Apalagi, menyusul adanya insiden pada 17 Desember 2015 silam, yang dimana pihak Lapas tidak memiliki alat pengamanan untuk meredam aksi di dalam Lapas.
"Pastinya kami butuh. Meski hanya untuk persiapan untuk tembakan peringatan," ungkapnya.
Adapun juga, jika ada pihak yang akan memberikan alat deteksi berupa metal detector atau X-Ray, akan sangat membantu.
Sehingga, setiap orang yang datang meski membawa sajam yang terkecil pun akan terdeteksi.
"Kami sudah mencoba menyatukan warga binaan. Dan kami sudah melakukan upaya persuasif bila di dalam tidak ada ormas. Warga Binaan, semuanya ialah semeton Bali," pungkasnya.
Seperti diketahui pada (17/12/2015) di Lapas Kerobokan telah terjadi bentrokan antara dua ormas besar di Bali yang mengakibatkan 2 orang korban meninggal dunia.
Namun bentrokan ternyata berlanjut di luar Lapas yaitu di Jalan Teuku Umar, Denpasar, Bali dan menewaskan 2 orang lagi. (*).