Young Gen
Komunitas Ketimbang Ngemis Bali Bantu Lansia dan Anak-anak yang Berjualan
Adi kemudian membeli bantal kecil dari barang dagangan Riyono, meski Adi tidak membutuhkannya.
Laporan Wartawan Tribun Bali, Luh De Dwi Jayanthi
TRIBUN-BALI, DENPASAR - I Made Adi Darma sore itu melintasi Jalan Ratna, Denpasar, Bali.
Ia melihat seorang pedagang kasur dan bantal di atas pedati yang ditarik oleh lelaki tua.
Adi spontan saat itu memberhentikan motornya dan memilih bercengkrama dengan Riyono, lelaki 68 tahun itu.
Menurut Adi, Riyono saat itu terlihat bersemangat dengan senyum tampak mengembang.
Riyono bercerita kalau seharian itu hanya terjual tiga bantal yang keuntungannya bisa untuk makan satu hari.
"Kasihan bapak Riyono, sudah tua tapi masih tetap bekerja," ujar Adi.
Adi kemudian membeli bantal kecil dari barang dagangan Riyono, meski Adi tidak membutuhkannya.
"Saya terharu saat Kakek Riyono mengucapkan doa yang panjang untuk saya. Satu hal yang saya petik, indahnya berbagi untuk sesama yang membutuhkan," jelas Adi, wakil ketua Komunitas Ketimbang Ngemis Bali, Senin (18/1/2016).
Adi tergabung dalam komunitas yang hadir sejak 23 Juni 2015 atas dasar keinginannya membantu yang membutuhkan.
Komunitas ini bertujuan untuk membantu sosok Ketimbang Ngemis di Bali.
"Sosok yang masuk kriteria itu seperti orang lanjut usia dan anak-anak yang bekerja," ungkap Adi.
Selain bertemu langsung di jalan dan ada sosok yang dicari oleh volunteer Ketimbang Ngemis Bali untuk dijadikan target utama saat program blusukan.
"Jadi kami juga ada program penggalian dana seperti garage sale dan bazzar. Setelah dana terkumpul, kami melakukan blusukan,"ucap Adi.
Risky Tanza Paramantia Anwar, Ketua Komunitas Ketimbang Ngemis Bali (KNB) mengatakan komunitas ini sudah empat kali blusukan.
"Kami berkeliling Jalan dari Sesetan, Panjer, Teuku Umar, Gatot Subroto hingga Abiansemal mencari sosok KNB di jalan," terang Risky.
Risky bercerita saat itu empat motor bersama delapan volunter menyusuri jalan itu lengkap dengan membawa bantuan berupa makanan ringan, baju dan sejumlah uang.
Ia mengungkapkan sebelum menuju target utama sosok KNB, blusukan ini juga mencari target-target baru di sepanjang jalan.
"Kami iring-iringan dan panas-panasan naik motor, tapi saat ketemu sosok KNB rasa lelah jadi hilang saat melihat senyum mereka," tuturnya.
Prinsip dari Komunitas Ketimbang Ngemis Bali ini yaitu kesadaran diri membantu sesama dengan membeli barangnya walaupun kita belum membutuhkannya.
"Kami anti pengemis karena selain suka memaksa, pengemis kerap malas bekerja," tegas Risky.
Risky mengatakan, meskipun bantuan yang diberikan tak seberapa, namun membantu dan berbagi menjadi berkah yang berlipat ganda di kemudian hari. (*)
Info ter-UPDATE tentang BALI, dapat Anda pantau melalui:
Like fanpage >>> https://www.facebook.com/tribunbali
Follow >>> https://twitter.com/Tribun_Bali
