Ayah Wayan Mirna Beberkan Kronologi Kematian Anaknya dari Rekaman CCTV, Jessica ‘Profesional’

“Dia pilih yang paling pojok, dia nenteng barang dan ditaruh dulu. Pertama jadi satu tumpuk, kemudian dia langsung duduk sebentar ambil tasnya, muter,

kompas.com
Dermawan Salihin, Ayah Wayan Mirna Salihin (27) di Mapolda Metro Jaya, Jakarta pada Kamis (28/1/2016). 

Tas yang dibawanya masih di tempat yang sama, tidak lama pesanan kopi datang pertama.

Saat pesanan kopi datang, Jessica tampak diam terlebih dahulu, melihat kiri kanan.

“Ini yang saya lihat, dia tunggu, sabar dia. Datanglah cocktail dua. Ditaruh. Kopi tetap di tengah. Kemudian paper bag itu dia susun, kurang mungkin karena di sana ada CCTV, diambil lagi tasnya ditumpuk,” ungkapnya.

Darmawan mengatakan salah jika kopi ini tidak diracun.

Setelah papar bag dan tas disusun sedemikian rupa, tangan kirinya nyender di kursi dan tangan kanannya mengambil sesuatu dan ditaruh di kopi, sangat cepat.

Setelah itu, baru paper bag dan tas dibenahi, tas ditaruh di belakang, diangkat lagi dan dipindahin.

Selanjutnya Jessica pindah tempat duduk, Mirna dan Hani kemudian datang.

“Si Miran datang langsung bilang ‘ini kopi gue’, langsung diaduk langsung diseruput. ‘Nie apa nie, nggak enak, so bad’ kata Mirna. Si Hani disuruh coba,” jelasnya.

Darmawan meminta kejujuran Hani apakah benar menyeruput kopi yang juga diminum Mirna, namun kenapa hanya Mirna yang mati.

Akhirnya saat itu Hani jujur, “Iya om, waktu itu saya tidak enak sama Jessica”.

Hani kemudian membuat BAP tambahan, karena nggak enak. Apa yang sebenarnya sudah disampikan pada pemeriksa.

Hani kemudian dipanggil lagi.

“Dia bikin pernyataan, mengaku sebetulnya tidak minum, cuma sampai di lidah karena Hani takut lihat Mirna sudah klepek-klepek. Warna kopi itu kayak kunyit, kata Hani,” papar Darmawan.

Setelah rekonstruksi, begitu profesionalnya polisi bikin contoh kopi yang sudah diaduk dan belum diaduk, ada yang pakai sianida dan tidak.

Dalam waktu 40 menit dilihat kopi yang diaduk dan berisi sianida, warnanya seperti kunyit.

“Saya kasih lihat Hani, kayak gini ndak warnanya? Hani jawab ‘iya om sama’. Waduh, anak saya dibunuh dong kalau gitu. Saya langsung prinsip, tidak nuduh lagi. Saya tanya Jessica, Hey Jes kamu kasih racun atau apa? Jessica bilang ‘Mirna saya beliin kopi kan memang sudah dia yang pesan’,” ungkap Darmawan.

Setelah itu, ketahuan bahwa kopi yang baru dari tukang kopi ke Mirna hitam, saat itu tukang kopi buat banyak pesanan, sama semua warnanya hitam.

“Kalau Hani yang minum itu memang kelihatan warnanya kunyit,” ungkapnya.

“Berangkat dari situ kita tahu, tadinya saya tidak ada kepikiran, saya bilang sama ibunya pakai bahasa Bali karena istri orang Bali, saya bela Jessica, dia teman baik Mirna di Australia nggak mungkin,” ungkapnya.

Rekaman CCTV itu akhirnya meyakinkan Darmawan Jessica yang meracun anaknya.

Kebohongan yang dilakukan mulai dari bohong tentang air mineral, kemudian paper bag yang katanya memang posisinya sudah ada di situ sebelum kopi datang.

(Mengejutkan, Isi WA Jessica kepada Wayan Mirna, ‘Mir, Mau dong….’)

“Jessica tidak pernah saya kenal. Ada satu hal lagi, di Australia dia bekerja di ambulans. Si Jessica lihat temennya klepek-klepek, logikanya pasti panik. Waktu kejadian dia lihat Si Mirna mau diambil oleh pegawai mau dibawa ke klinik, namun Jessica tenang, tangannya kayak kegatelan dia ngeliat ke atas. Naluri saya sebagai ayah tahu,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved