Dewi Durga Geram Lalu Membunuh Mahishasura, Ceritanya Ada di Ogoh-Ogoh Ini
Mahishasura memiliki kekuatan dasyat, sehingga kekuatannya mampu menyaingi para dewa
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - I Wayan Mustika sibuk mengkoordinasikan rekan-rekannya untuk menyelesaikan pembuatan ogoh-ogoh di Banjar Tengah, Desa Tangkas, Klungkung, Rabu (2/3/2016).
Ketua panitia pembuatan ogoh-ogoh di Desa Tangkas tersebut, tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti perlombaan ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan, Jumat (4/3/2016) mendatang.
"Kita ditunjuk untuk menjadi salah satu peserta di perlombaan ogoh-ogoh tahun ini. Kita sudah bersiap diri dari beberapa bulan lalu, dan sesuai usul bendesa, kita akan mengambil cerita Mahishasura Pralaya," jelas I Wayan Mustika, Rabu (2/3/2016).
Kisah Mahishasura Pralaya itu menceritakan seorang raja bernama Mahishasura yang memiliki kekuatan dasyat, sehingga kekuatannya mampu menyaingi para dewa.
Karena kekuatan tersebut, Mahishasura menjadi angkuh dan berusaha mengalahkan Dewa Trimurti (Brahma, Wisnu, Siwa).
Hal itu membuat Dewi Durga geram, ia lalu membunuh Mahishasura yang memiliki ciri kepala kerbau itu dengan senjata trisula.
"Untuk mengikuti perlombaan tersebut, kami melibatkan 5 orang untuk peran sendratari. Sedangkan, untuk yang mengangkat ogoh-ogoh, kurang lebih kami akan libatkan 90 orang lebih," rinci I Wayan Mustika.
Ogoh-ogoh tersebut dikerjakan 2 bulan lebih dengan menghabiskan anggaran hingga Rp 30 juta lebih.
Sumber dana sebagian besar diperoleh dari iuran warga Desa Tangkas.
Perlombaan ogoh-ogoh itu digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Klungkung.
Tahun ini peserta lomba terdiri dari 11 ogoh-ogoh yang berasal dari 4 Kecamatan di Klungkung.
Kecamatan Klungkung diwakili oleh Sekeha Karang Asta Gina Desa Tangkas, Sekeha Taruna Wiguna Banjar Adat Bendul, STT Yowana Sandi, Banjar Sengguan.
Kecamatan Dawan, diwakili oleh Karang Teruna Darma Bhakti, Banjar Tengeh-Dawan Tengah, ST Dhala Bhuwana, Banjar Tri Bhuwana, Desa Kusamba, Seka Taruna Gema Pusaka, Desa Paksebali.
Kecamatan Banjarangkan, diwakilkan oleh Sanggar Seni Sandhi Suara, Desa Tusan, STT Brasika Asta Dharma I, Desa Nyalian. STT Tri Wikrama Desa Pakraman Aan. Sedangkan, untuk di Nusa Penida, diwakili oleh Karang Taruna Satya Semaya, Banjar Klod, Desa Jungutbatu dan Seka Teruna Satya Wahana, Banjar Kaja, Desa Jungut Batu.
"Perlombaan mengambil start dari jalur simpang lima, Klungkung menuju ke Monumen Puputan. Kriteria lomba, profil ogoh-ogoh dibuat berdasarkan cerita atau babad yang secara litelatur dapat dipertanggung jawabkan," Jelas Kepala Bidang Kesenian Disbudpar Klungkung, Ni Made Rasmiati. (*)