Pasar Ubud Terbakar

25 Damkar Jinakkan Amukan Api di Pasar Ubud, Kebakaran Besar Ketiga di Bali Tahun 2016

Kebakaran hebat melanda pasar terbesar di kampung turis ini sejak pukul 05.30 Wita

Grafis Tribun Bali

Sukadana saat itu terlihat masih pusing. Telepon genggamnya terus berdering. Polisi pun satu persatu mendatanginya.

Sukadana mengungkapkan, Blok A-Belakang dikontrak oleh 140 pedagang yang terdiri dari 134 kios dan enam toko. Masing-masing luasnya 2 x 1,5 meter.

Kesigapan petugas membuat Sukadana berucap terima kasih. Para pasukan penakluk api yang mengusung jargon pantang pulang sebelum padam mampu meredam amukan si jago merah tidak menjalar ke blok lainnya. Padahal jarak satu blok dengan blok yang lain tidak lebih dari lima meter.

"Pasar Ubud ada tiga blok yaitu A, B, dan C. Yang terbakar hanya Blok A. Beruntung kesigapan petugas mampu meredam api hingga tidak menjalar ke blok lainnya," jelas Sukadana.

Sebagai bentuk antisipasi kebakaran, Pemkab Gianyar mengklaim sudah melayangkan imbauan kepada pihak pasar dan para pedagang. Hal itu diungkapkan Kepala Bagian Ekonomi, Setda Kabupaten Gianyar, Gde Windia Berata.

Ia mengaku surat tersebut dilayangkan kepada kepala pasar dan PLN. Isinya agar pihak bersangkutan memonitor hal-hal yang berpotensi menimbulkan kebakaran seperti atensi terhadap instalasi listrik, dupa sebagai sarana persembahyangan, dan juga rokok.

"Pasca kebakaran Pasar Badung, kita sudah bersurat agar dimonitor, buktinya ada. Antisipasi lainnya kita juga sediakan pemadam kebakaran fortable. Itu sudah dilokasikan di pasar. Cuma karena kejadiannya pagi, jadi tidak ada orang," ungkapnya.

Windia mewanti-wanti pihak pengelola pasar untuk melakukan pendataan. Namun berdasarkan data perhitungannya, setiap pedagang rata-rata mengalami kerugian Rp 50 juta.

"Ada 140 pedagang yang menjadi korban kebakaran. Rata-rata satu pedagang mengalami kerugian sampai Rp 50 juta," ujarnya saat dikonfirmasi.

Pasar Ubud dibangun pada tahun 1986, kemudian direnovasi pada tahun 2012 ini. Pasar yang terdiri dari tiga blok ini secara keseluruhan menghabiskan biaya renovasi Rp 17 miliar. Kebakaran kemarin yang menghanguskan bangunan pasar Blok A, diprediksi menyebabkan kerugian miliaran.

"Nah makanya kita perlu melakukan pengecekan bangunan. Kita lihat kondisi bangunan, apa butuh renovasi saja atau pembangunan ulang. Kalau sampai pembangunan ulang, itu kisaran miliaran karena untuk pembangunan sebelumnya tiga blok menghabiskan anggaran Rp 17 miliar," paparnya.

.

Penyebab Kebakaran

Pasca kebakaran, Lab Forensik Polda Bali langsung turun ke lokasi. Namun tidak serta merta membuat sebab kebakaran terang benderang. Butuh waktu selama dua hari ke depan untuk mengetahui hal tersebut.

"Sesuai info dari tim Labfor, butuh waktu dua hari untuk cek lab," jelas Kapolsek Ubud, Kompol Ketut Widiada, mendampingi Tim Labfor Polda Bali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved