Rokok Elektrik Rawan Meledak, China Sebagai Penemunya Sampai Buat Larangan

Rokok elektrik atau vape menjadi fenomena baru di Indonesia, termasuk Bali.

Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Irma Yudistirani
Infografis Tribun Bali/ Prima
Bahaya rokok elektrik dan komponennya. 

"Ledakan tersebut seperti ledakan dinamit kecil pada mulut dan tangan saya. Saya terpaksa menjalani lima operasi untuk mengobati cedera yang saya alami," kata Bailey, yang merasa beruntung masih hidup setelah dokter memberi tahu jika ledakan vape itu mengenai giginya, maka akan menyebabkan cedera pada leher dan dapat membunuhnya.

Warga Inggris lainnya, Kirby Sheen (24), nyaris buta setelah rokok elektrik atau vape meledak di wajahnya.

Akibatnya, wanita dari Salford ini harus menjalani operasi plastik untuk mengobati luka yang dialaminya.

Sebelumnya di Jerman, seorang pria berusia 20 tahun harus menderita luka yang cukup parah di mulut setelah rokok elektrik yang dihisapnya meledak.

Tak hanya terluka, ia juga harus kehilangan beberapa gigi.

Polisi setempat mengatakan saat itu tengah mencoba rokok elektrik baru.

Saat ia menempatkan perangkat ke mulut dan hendak menghisapnya, rokok elektrik itu meledak.

Akibatnya ia menderita luka parah di bagian wajah dan mulut.

Ledakan rokok elektrik ini juga membuatnya beberapa giginya copot.

World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia merilis sebuah laporan berisi anjuran untuk tidak menggunakan rokok elektrik di dalam ruangan karena produk ini bisa mengeluarkan racun seperti rokok biasa.

Meski tidak mengeluarkan asap, uap rokok elektrik yang mengandung zat kimia berbahaya juga dapat menimbulkan polusi udara.

WHO juga menganjurkan untuk tidak menjual rokok elektrik kepada orang-orang di bawah usia 18 tahun.

Sementara di beberapa negara seperti Australia, Brasil, dan China rokok elektronik dilarang.

Padahal China yang menemukan rokok elektronik pada 2003.

Namun, pemerintah China sudah melarang peredarannya.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved