Bentrokan di Lapas Kerobokan

Napi Buang Angin, Perawat Malu, Dan Hebohlah Seisi Lapas Kerobokan

Mereka geram dan mengejar petugas sembari membawa balok kayu.

Penulis: Putu Candra | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Anggota TNI berjaga di luar Lapas Kerobokan dengan senjata lengkap untuk mengamankan kerusuhan yang terjadi di dalam Lapas Kerobokan, Badung, Bali, kamis (21/4/2016) 

Dia menyebut kondisi di dalam lapas sudah aman dan terkendali.

"Sudah saya selesaikan, sekarang situasi sangat kondusif," tegasnya.

Jangan Saling Menyalahkan

Sebelumnya, Kamis (21/4/2016) malam, keributan terjadi di Lapas Kerobokan.

Keributan diduga dipicu penolakan pelimpahan 11 tersangka kasus bentrok di Jl Teuku Umar Denpasar.

Kemudian muncul dugaan keributan tersebut sengaja dilakukan para penghuni lapas untuk gulingkan Kalapas Slamet yang baru bertugas tiga bulan.

Kalapas baru ini dinilai tegas dan keras soal kejahatan narkoba di dalam lapas.

Terkait dengan kejadian rusuh di Lapas Kerobokan tersebut, Direktur LBH Bali, Dewa Putu Adnyana menyatakan, pihak kejaksaan, lapas, dan kepolisian tidak bisa saling menyalahkan dan seharusnya melakukan evaluasi untuk koordinasi yang lebih baik.

"Untuk solusi jangka pendek, antara lapas, kejari, dan kepolisian sebagai wakil negara harus bersinergi untuk menyelesaikan masalah ini," katanya di Denpasar, kemarin.

Sedangkan solusi jangka panjang, yang terbaik adalah memastikan kehadiran negara membuat rakyat sejahtera.

“Saat ini masih banyak rakyat miskin secara struktural. Kemiskinan inilah yang menjadi pemicu kriminalitas,” tegasnya.

Pemindahan lapas dianggap bukan solusi terbaik karena tidak bisa mencabut akar permasalahan.

“Narkoba di dalam lapas bukan persoalan utama, tapi ketidakhadiran negara untuk mensejaterakan warga negara, itu yang menjadi masalah akar,” pungkas Adnyana. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved