Amokrane Sabet Tewas Ditembak di Bali
Anggota Polisi yang Ditikam Amokrane Hembuskan Napas Terakhir saat Perjalanan ke RS
Amokrane yang sudah dimediasi malah mengamuk dan menyerang beberapa anggota yang berjaga di luar.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tragis, seorang anggota reskrim Polsek Kuta Utara, AA Putu Sudi (39) tewas mengenaskan akibat luka tusukan yang dihujani oleh Bule Prancis, Amokrane Sabet yang dikenal suka membuat onar di Berawa, Senin (2/5/2016).
Dari informasi yang dihimpun, polisi sebenarnya sudah berupaya melakukan penangkapan tanpa adanya perlawanan oleh Amok.
(Mengenaskan, Ini Lokasi Luka Tusukan di Tubuh Polisi AA Putu Sudi)
Namun, Amok yang sudah dimediasi malah mengamuk dan menyerang beberapa anggota yang berjaga di luar.
(BREAKING NEWS: Akhir Cerita Bule Prancis Pembuat Onar di Bali, Ditembak Mati Polisi karena Ini)
Sejatinya, Amok memang menyerang entah siapa pun anggota itu dan tidak menargetkan AA Putu Sudi.
(VIDEO: Begini Amokrane Menantang Polisi dengan Pisau Sebelum Ditembak Mati)
Saat itu terjadi penyerangan dan pergumulan antara korban dan pelaku yang akhirnya sama-sama meregang nyawa.
"Sudah ada peringatan dengan tembakan peluru karet tapi tetap melawan. Dan saat membawa pisau itu menyerang anggota. Pokoknya dia menyerang ngawur dengan pisau yang dibawanya," ujar salah seorang anggota yang enggan disebut namanya.
"Korban adalah anggota Reskrim Polsek Kuta Utara. Meninggalnya karena tikaman senjata tajam, saat dilarikan ke Rumah Sakit (RS)," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto menyatakan bahwa Amokrane Sebet ditembak mati oleh pihaknya menyusul anggotanya yang ditusuk delapan kali meggunakan pisau.
Anggotanya mendapat beberapa luka tusuk di bagian badan dan satu tusukan mengenai jantung.
"Anggota kami mendapat delapan luka tusuk. Kami sudah memberikan tembakan peringatan, tapi pelaku tetap melawan akhirnya ditembak ditempat," ucapnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, bule itu ditembak di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya.
Disinggung soal kronologi, Sugeng menyatakan, apabila dari awalnya, polisi hendak menggerebek pelaku usai beberapa kali surat peringatan tidak dihiraukan.