Amokrane Sabet Tewas Ditembak di Bali

Ternyata Polisi Gung Sudi Ini Pembawa Surat Panggilan yang Langsung Dirobek Amokrane

Almarhum bertemu langsung dengan Amokrane saat mengantarkan surat pemanggilan terhadap Amok.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Almarhum Brigadir Polisi (Brigpol) Anak Agung Putu Sudiarta yang bertugas di bagian buru sergap (buser) Polsek Kuta Utara, ternyata sempat bertemu langsung dengan Amokrane Sabet sebelumnya.

(Hari Kepergian Polisi Ditikam Amokrane, Sang Putri: Tumben Ajik Nggak Marah Telat Mebanten)

Dari informasi internal di Polsek Kuta Utara kemarin, almarhum bertemu langsung dengan Amok saat mengantarkan surat pemanggilan terhadap Amok.

(Astaga, Amokrane 20 Kali Ditembak dengan Peluru Karet Tapi Tidak Mempan, Malah Tusuk Polisi)

Menurut sumber Tribun Bali di kepolisian, saat kepolisian mendapat laporan mengenai ulah Amok yang meresahkan masyarakat, polisi pun melayangkan surat panggilan kepada mantan atlet tarung bebas MMA itu.

Disebutkan oleh sumber, almarhum pernah mengantarkan surat ke vila Amok sebanyak dua kali. Satu kali pada tahun 2015.


Brigadir Polisi (Brigpol) Anak Agung Putu Sudiarta (ISTIMEWA)

“Almarhum sempat beberapa kali ketemu Amok secara langsung. Itu waktu mengantarkan surat penggilan ke Amok sebanyak dua kali. Satu kali surat diterima pembantu Amok, dan sekali lagi diterima langsung oleh Amok tapi langsung dirobek. Mungkin karena Amok pernah melihat wajah almarhum, maka di memorinya tersimpan. Barangkali itu penyebab kenapa almarhum yang dikejar dan dilukai oleh Amok saat mengamuk,” ungkap sumber itu, Selasa (3/5/2016).

Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Badung, AKBP Tony Binsar Pandjaitan, dengan didampingi Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan, membenarkan bahwa almarhum Gung Sudi memang menangani kasus Amok.

Toni pun mengkonfirmasi bahwa almarhum pernah dua kali mengantar surat ke kediaman Amok.

“Benar almarhum yang mengantar surat ke Amok sebanyak dua kali. Tahun 2015 sempat bertemu langsung dengan Amok saat mengantar surat tapi dirobek langsung. Saat kejadian kemarin, almarhum yang menangani kasus ini jaraknya tidak begitu dekat dengan Amok,” ujar Toni.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat di Berawa, Canggu, Badung, Bali, baik warga, pekerja pariwisata, pemilik akomodasi pariwisata, dan para wisatawan tengah dalam kesusahan lantaran Amokrane, warga berkebangsaan Prancis, mengancam keselamatan mereka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polsek Kuta Utara, tahun 2015 lalu Amokrane pernah dipanggil pihak kepolisian karena kerap membuat resah di Berawa.

Kapolsek Kuta Utara, Kompol I Wayan Arta Ariawan membenarkan pihaknya memanggil kembali Amokrane setelah pemanggilan sebelumnya di pertengahan tahun 2015.

Di mana saat itu dia diancam dideportasi bila kembali membuat onar. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved