Amokrane Sabet Tewas Ditembak di Bali
VIDEO Petugas Melumpuhkan Amokrane Beredar, Kali Ini Berbeda Dari Video Sebelumnya
Video saat melumpuhkan Amokrane kembali beredar di Facebook. Tak seperti video sebelumnya.
Penulis: Irma Yudistirani | Editor: Irma Yudistirani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR – Video saat melumpuhkan Amokrane kembali beredar di Facebook.
Tak seperti video sebelumnya.
Kali ini posisi video diambil dari depan, saat Amokrane mengejar para polisi yang melumpuhkannya.
Masih ingat Amokrane, kan?
Amokrane Sabet adalah bule asal Perancis, yang kerap membuat onar di Bali.
Ia berhasil dilumpuhkan, hingga akhirnya meninggal di wilayah kediamannya, Jalan Pantai Berawa, Desa Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Senin (2/5/2016) lalu.
Video tersebut diunggah secara terbuka oleh pemilik akun Facebook bernama Djohan Samuel Nangin, tanggal 9 Mei 2016, pukul 12.34 waktu setempat.
Dalam waktu empat jam, video itu lagi-lagi disebar hingga ribuan kali.
Tampak ia keluar dari rumahnya sambil menggenggam sebilah pisau di tangan kanannya.
Amok yang sudah kalap berupaya menyerang Brigadir Sudiarta.
Aksi kejar-kejaran ini terjadi hingga ke jalan raya di luar villa.
Pergumulan antara keduanya sempat terjadi.
Brigadir Sudiarta yang terkena sabetan pisau, kemudian terdesak hingga jatuh ke dalam got dengan kedalaman sekitar 70 sentimeter.
Segalanya berlangsung sangat cepat.
Brigadir Sudiarta yang sudah tidak berdaya kemudian ditindih oleh badan besar Amok di dalam got.
Amok pun kemudian menikam Brigadir Sudiarta yang kala itu dalam posisi terlentang tak berdaya.
“Sempat diberi tembakan peringatan tetapi diabaikan. Malah dia berhasil menangkap satu orang anggota kita dan terjadi pergumulan. Anggota kita kemudian ditusuk. Ada delapan tusukan, salah satunya mengenai leher dan jantung. Akhirnya anggota kita gugur. Karena sudah tidak bisa dikendalikan lagi akhirnya ditembak oleh aparat,” jelas Kapolda Bali, Irjen Pol Sugeng Priyanto.
Kondisi anggota Buser Polsek Kuta Utara itu tampak kritis.
Brigadir Sudiarta kemudian meninggal lantaran luka yang dideritanya sangat parah.
Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit BaliMed.
Saat melihat rekannya ditikam hingga tewas, anggota Brimob terpaksa menembak Amok dengan peluru tajam.
Dari informasi seorang anggota tim keamanan Banjar Tegal Tamu, Amok diketahui menyimpan sejumlah senjata tajam (sajam) di villanya.
"Dari yang saya dengar dia punya koleksi senjata tajam. Bahkan dia nyimpan dua buah samurai di villanya. Pisau belati itu pun koleksi miliknya," ujat seorang anggota tim keamanan Banjar Tegal Gundul yang tidak bersedia namanya ditulis, Selasa (3/5/2016) lalu. (*)