Rabies Makan Korban

Ganas, Anjing Rabies Membabi Buta Gigit dan Seret Pria Renta di Jatiluwih

Tiba-tiba anjing itu langsung menggigit lutut, setelah itu menggigit tangan kanan, dan sempat diseret ke halaman rumah sekitar dua meter

Penulis: I Made Argawa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Prima

Selasa kemarin, tampak Sumidra yang mengantar bapaknya, Made Tinggal, ke BRSUD Tabanan juga sedang mengurus administrasi mendapatkan SAR.

"Ini dikasi SAR. Senin kemarin setelah digigit juga sudah dikasi VAR di Puskesmas Penebel I, dan Dinas Kesehatan memberikan SAR karena gigitan berisiko di bagian pipi bawah mata," jelasnya.

Sumidra menuturkan, kejadian itu terjadi pada Senin (30/5/2016) pagi sekitar pukul 07.30 Wita.

Saat itu dirinya sedang ke sawah untuk melihat ternak anak sapi.

Di rumahnya hanya ada cucu korban, Ni Kadek Ari Yuliantina, yang sedang sakit.

"Saat bapak saya bangun langsung duduk di teras rumah, setelahnya dari luar rumah datang anjing. Tiba-tiba anjing itu langsung menggigit lutut, setelah itu menggigit tangan kanan, dan sempat diseret ke halaman rumah sekitar dua meter," kata Sumidra.

Tak sampai di situ, anjing positif rabies itu makin buas. Anjing itu kemudian menggigit pipi, tangan kiri, serta dada kanan bapaknya yang sudah renta.

Saat diseret Made Tinggal sempat mengambil tulud (alat pemerata tanah sawah) dan dipukulkan pada anjing hingga patah.

"Lengan kanan bapak saya mengalami luka robek akibat gigitan anjing. Total ada lima gigitan," jelas Sumidra, yang menyebut di desanya sudah dilakukan vaksinasi namun masih banyak anjing liar.

Kepala Dinas Peternakan Tabanan, Wayan Kotio, membenarkan daerah lokasi terjadinya kasus gigitan telah dilakukan vaksinasi massal.

Namun, anjing yang menggigit adalah anjing liar yang diduga hidup di hutan dan kebun yang tidak terjangkau vaksinasi.

Untuk itu, pada Rabu (1/6/2016) hari ini Dinas Peternakan Tabanan rencananya akan menggelar eliminasi selektif di tiga banjar di Desa Jatiluwih.

"Kejadian gigitan ada di dua banjar tetapi kami juga sisiri banjar terdekat," ujarnya.

Kotio kembali menegaskan agar masyarakat selalu waspada terlebih Bali belum dinyatakan bebas rabies. Karenanya kemungkinan rabies menjangkiti anjing, terutama anjing liar, masih sangat besar.

Untuk itu jika memelihara anjing diharapkan tidak diliarkan tetapi dirawat dengan baik, dikandangkan, dan divaksin secara teratur.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved