Bentrokan di Lapas Kerobokan

Walau Didatangi Arwah Korban Berkaus Merah, Gung Panca Mengelak Membunuhnya

Pria berbaju merah tewas tertusuk tombak, Didik dan Gung Panca ngaku hanya menebasnya

Penulis: Putu Candra | Editor: Aloisius H Manggol
Istimewa
Korban bentrok ormas di Jalan Teuku Umar Denpasar. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sidang tiga terdakwa bentrok ormas di Jalan Teuku Umar, Denpasar, yakni IGA Gede Agung Alias Gung Panca, IGA Adi Sastra alias Gung Adi dan Didik Eko Purwanto digelar dengan agenda pemeriksaan para terdakwa, Kamis (14/7/2016) di Pengadilan Negeri Denpasar.

Dalam persidangan itu, Didik maupun Gung Panca mengelak jika mereka membunuh pria berkaus merah.

Mereka mengaku hanya menebas dengan pedang.

Sedangkan korban tewas tertusuk tombak.

"Kondisinya ramai dan kacau saat itu. Banyak pria bercadar saat itu. Ada yang mau menusuk tombak, saya tahan karena dia sudah luka parah dan bilang punya anak kecil," dalih Gung Panca.

Saat majelis hakim mengejar siapa pria bercadar yang dimaksud, ketiga terdakwa kompak tidak tahu dan tidak kenal.

"Apakah pria bercadar itu anggota Laskar Bali," tanya hakim Sukanila.

"Saya tidak tahu Yang Mulia," jawab Gung Panca diamini Gung Adi dan Didik.

"Lalu siapa yang membunuh pria berbaju merah itu?" cecar Sukanila. Ketiganya kompak menjawab tidak tahu.

Jawaban tiga terdakwa membuat hakim Sukanila sedikit naik tensi.

Dia memberikan nasihat pada Gung Panca dan Gung Adi yang merupakan kakak beradik.

"Anda berdua orang Bali harus kesatria. Jangan melempar kesalahan pada orang lain. Apalagi Gung Adi dan Gung Panca ini di Bali strata sosialnya tinggi. Jaga kehormatan itu, jangan dihancurkan," tutur hakim Sukanila dengan nada sedikit meninggi.

Didik juga tak lepas dari ceramah hakim.

Di akhir persidangan, ketiganya mengaku menyesal dan tidak mengulanginya lagi.

Namun, penyesalan itu disampaikan setelah mendapat pertanyaan dari majelis hakim.

Sidang akan dilanjutkan tanggal 25 Juli mendatang dengan agenda tuntutan JPU.

Sebelumnya, Didik mengaku didatangi arwah korban saat kabur ke Banyuwangi, Jawa Timur.

Arwah korban sempat berbicara pada Didik.

Kejadian didatangi arwah ini diceritakan pada Gung Panca dan masuk dalam berita acara pemeriksaan (BAP).(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved