Rabies Makan Korban

Menyedihkan, April Digigit Anjing Rabies Tanpa Dapat VAR, Komang Wati Meninggal

Sastra Wati diketahui digigit pada bagian punggung kaki kanannya yang memang merupakan area rawan rabies.

Penulis: I Gede Jaka Santhosa | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
tribun bali/gede jaka sentosha
Suami korban rabies, I Gede Sukayasa (kiri), menunjukkan foto almarhum istrinya di rumah duka, Jumat (15/7/2016). Inzet: Sastra Wati 

I Ketut Wiratma membenarkan pihaknya melangsungkan eliminasi dan vaksinasi setelah adanya korban meninggal karena rabies itu.

Dari penyisiran, petugas Distanbunak telah mengeliminasi setidaknya 10 ekor anjing liar dan memvaksin 10 ekor anjing milik warga setempat.

Selanjutnya, pihak Distanbunak akan mengirim sampel otak anjing yang dieliminasi ini ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk dilakukan uji laboratorium.

Hingga saat ini, kata dia, jumlah anjing di Kabupaten Jembrana mencapai sekitar 34.000 ekor.

Dari jumlah tersebut, yang telah divaksinasi oleh Distanbunak sekitar 30.400 ekor anjing.

Khusus di Kecamatan Melaya, populasi anjing mencapai 9.000 ekor.

Sejak awal tahun 2016, jumlah anjing di Jembrana yang telah dieliminasi Distanbunak sekitar 300 ekor.

Menurut Wiratma, dari 51 desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana, setidaknya 10 desa/kelurahan termasuk dalam Zona Merah Rabies.

“Desa Tuwed memang masuk Zona Merah sejak tahun 2015. Stok vaksin rabies untuk hewan di Jembrana masih aman hingga akhir tahun 2016 ini,” kata Wiratma.(*)

Sumber: Tribun Bali
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved