Berita Bali
Kinerja Perbankan Umum dan BPR Tunjukan Pertumbuhan Positif, Penyaluran Kredit Capai Rp116 Triliun
berdasarkan kategori debitur, sebesar 51,19 persen kredit di Provinsi Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 3,17 persen yoy.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR — Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di Provinsi Bali sampai dengan posisi Juli 2025 tetap terjaga stabil tercermin dari fungsi intermediasi berjalan baik, serta likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai.
Kepala OJK Provinsi Bali, Kristrianti Puji Rahayu, memaparkan kinerja intermediasi perbankan (Bank Umum dan BPR) berdasarkan lokasi bank di Provinsi Bali posisi Juli 2025 menunjukkan pertumbuhan positif.
Penyaluran kredit maupun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan dari periode sebelumnya.
“Penyaluran kredit mencapai Rp116,26 triliun atau tumbuh 6,50 persen yoy.
Baca juga: POTENSI Besar di Industri Crypto di Indonesia, OJK Sebut Transaksi Crypto Alami Kenaikan Tiap Bulan
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan kredit yoy masih didorong oleh peningkatan kredit investasi yang tumbuh sebesar Rp4,51 triliun atau 13,61 persen yoy (Juli 2024: 21,80 persen yoy),” jelasnya, Rabu 8 Oktober 2025.
Lebih lanjutnya, ia juga mengatakan bahwa tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan masih tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap prospek kondisi perekonomian di Provinsi Bali.
Sementara itu, berdasarkan kategori debitur, sebesar 51,19 persen kredit di Provinsi Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan sebesar 3,17 persen yoy.
“Penyaluran kredit UMKM di Provinsi Bali lebih tinggi dibandingkan tingkat nasional, baik dari porsi kredit maupun pertumbuhan. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit didominasi oleh sektor Bukan Lapangan Usaha sebesar 33,71 persen dan Sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 28,03 persen,” sambungnya.
Pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di Sektor Penerima Kredit Bukan Lapangan Usaha sebesar Rp2,09 triliun (tumbuh 5,64 persen yoy) dan Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum yang bertambah sebesar Rp1,62 triliun (tumbuh 13,14 persen yoy).
Kualitas kredit perbankan di Provinsi Bali tetap terjaga, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) gross sebesar 3,06 persen lebih rendah dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 3,32 persen (Juni 2025: 3,08 persen).
Sementara itu, NPL net berada di posisi 2,15 persen, juga menurun dibandingkan posisi Juli 2024 yang sebesar 2,22 persen (Juni 2025: 2,15 persen).
Penyelesaian kredit restrukturisasi dan ekspansi kredit berdampak positif bagi penurunan rasio Loan at Risk (LaR) menjadi 10,43 persen, menurun dibandingkan tahun sebelumnya posisi Juli 2024 sebesar 14,51 persen yoy.
OJK akan terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan industri perbankan, sehingga layanan keuangan bagi masyarakat tetap berjalan optimal dan bertumbuh berkelanjutan namun tetap prudent dalam aspek manajemen risiko.
Penghimpunan DPK mencapai Rp202,85 triliun atau tumbuh 9,42 persen yoy, sedikit melandai dibandingkan bulan Juni 2025 yang sebesar 9,90 persen yoy (Juli 2024:17,78 persen yoy).
Berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK posisi Juli 2025 ditopang oleh kenaikan nominal tabungan sebesar Rp10,19 triliun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.