Sanggar Artha Suara Kanthi Tampilkan Bondres Kisah Wug Manuaba

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sanggar Artha Suara Kanthi Banjar Sengguwan Kawan Gianyar, Bali, membawakan pertunjukan bondres dengan iringan kebyar di event budaya Bali Mandara Mahalango III di Kalangan Ayodya Art Centre, Denpasar, Kamis (11/8/2016) malam.

Sanggar Artha Suara Kanthi menampilkan Angklung Kebyar dengan Tabuh Semarandhana, Barong Buntut, Tari Topeng, dan Tari Topeng Bondres yang mengisahkan Wug Manuaba.

Tarian Topeng Bondres yang umumnya bersifat humor tersebut mampu mengundang gelak tawa penonton yang berkumpul malam itu.

Wug Manuaba bercerita tentang sebuah daerah di Jagat Manuaba yang dipimpin oleh Bendesa Manuaba.

Desa yang aman dan tentram tersebut tiba-tiba diserang wabah penyakit berkepanjangan yang disebabkan Buta Ijo.

Bendesa Manuaba yang ingin menyelamatkan masyarakat dan daerah itu pergi menemui Ida I Dewa Agung Dimade yang berkuasa dalam masa pemerintahannya di Gelgel.

Bendesa Manuaba dan Ida I Dewa Agung Dimade pun memohon kepada Ida Peranda Wayahan Buruan untuk menemukan penyebab wabah penyakit tersebut.

Dengan kesaktiannya, Ida Peranda mendatangkan Buta Ijo yang mengatakan masyarakat daerah Jagat Manuaba tidak ingat menghaturkan panca yadnya dan buta yadnya.

Ida Peranda kemudian meminta Buta Ijo untuk menetralisir wabah penyakit, dia berjanji mengadakan upacara Tawur Agung.

Koordinator Acara, Dewa Ketut Nyamubawa, turut tampil sebagai penabuh gendang dalam Tari Bondres.

Ia sangat mengapresiasi dan berterimakasih pada Bali Mandara Mahalango yang menjadi wadah bagi kesenian khas Bali.

"Saya berharap Tari Bondres yang memiliki khas topeng ini mendapat perhatian lebih lagi dari Dinas Kebudayaan," katanya. (*)