Fast Boat Meledak di Padang Bai Bali

Terkuak, Ini Hasil Investigasi Ledakan Fast Boat Gili Cat II di Padang Bai

Boat itu memiliki tiga unit mesin yang masing-masing berkekuatan 300 PK dan memiliki sebuah tangki bahan bakar bensin yang berkapasitas 1500 liter.

Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Eka Mita Suputra/Prima/Dwi S
Korban boat meledak di Padang Bai, Karangasem 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Denpasar, Kombes Pol Koesnadi membeberkan penyebab ledakan pada Fast Boat Gili Cat II di perairan Padangbai menuju Gili Terawangan beberapa waktu lalu.

Dari hasil pemeriksaan tim Labfor, pemicu ledakan disebabkan oleh gangguan kelistrikan pada pipa sambungan keelektrikan mesin kapal serta adanya uap bensin.

(Jenazah Bule Spanyol Korban Ledakan Boat Dikremasi di Taman Mumbul Nusa Dua)

Boat itu memiliki tiga unit mesin yang masing-masing berkekuatan 300 PK dan memiliki sebuah tangki bahan bakar bensin yang berkapasitas 1500 liter.

(BREAKING NEWS Beredar Pesan Yang Menyebutkan Dir Narkoba Polda Bali Terjaring OTT Mabes Polri)

Dari investigasi yang sudah dilakukan, Koesnadi mengatakan sebelum ledakan, terdapat uap bensin yang memenuhi ruang bawah dek kapal.

Dari tangki bahan bakar ada bensin outlet yang mengalami kelonggaran pada selang koneksi.

"Kelonggaran ini disebabkan adanya sisa uap air laut dan mengakibatkan polusi," ujarnya didampingi Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol AA Made Sudana, di Mapolda Bali, Denpasar, Senin (19/9/2016).

Bensin yang berubah menjadi uap memenuhi dek bawah kapal melalui sekat-sekat dan lubang lantai kapal.

Uap yang sudah memenuhi bagian bawah dek kapal meledak akibat dipicu oleh percikan api listrik.

Percikan muncul berawal dari gangguan kelistrikan dari dalam pipa PVC bagian kiri.

"Pipa berdiameter 3 inci itu pecah. Di sana ditemukan sambungan keelektrikan," tegasnya.

Gangguan kelistrikan disebabkan oleh gesekan yang melemahkan sambungan pipa sehingga percikan listrik muncul.

Pada bagian bawah dek kapal yang sudah dipenuhi uap bensin meledak setelah adanya percikan listrik tersebut.

Koesnadi menyebutkan ledakan tersebut dikategorikan sebagai low explosion.

"Tekanan dari bawah sampai pada titik itu membuat kepala korban terdorong sampai menyentuh atap kapal," terangnya. Ia menduga meskipun adanya uap bensin di bawah dek kapal kemungkinan tidak menyebabkan ledakan jika tidak ada gangguan kelistrikan.

Koesnadi membantah ledakan berasal dari tangki bensin kapal.

"Ledakan bukan dari tangki kapal," tegasnya.

Jika kejadian disebabkan dari tangki bensin maka ledakan akan lebih besar lagi.

Kombes Pol AA Made Sudana menambahkan, meskipun penyebab ledakan sudah dapat diketahui namun pihaknya masih mendalami keterangan dari empat saksi sebelumnya.

Ia juga menegaskan kasus kapal itu merupakan murni kecelakaan.

Sementara Polres Karangasem menyatakan belum menetapkan tersangka dalam kasus ledakan fast boat Gili Cat II tersebut.

Kemarin, Kapolres Karangasem AKBP Sugeng Sudarso mengaku sudah memeriksa crew boat dan saksi (penumpang) yang selamat.

Dari hasil pemeriksaan, seluruh crew boat dan saksi  mengatakan murni karena kecelakaan.

Tak ada unsur sabotase atau unsur yang lain.

Ledakan berasal dari bagian belakang sisi kiri, tepatnya di bawah dek tangki bahan bakar.

Meski demikian, Polres Karangasem berjanji akan terus mencari dalang kecelakaan ini.

Sugeng menyatakan akan mengunakan pasal 359 dan 360 terkait kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan luka.

Dalam waktu dekat, Polres Karangasem akan memeriksa teknisi dan menajeman PT Gili Cat II.

KSOP Padang Bai juga akan ditanyai terkait izin operasi. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved