Konsultasi Psikiater
Punya Teman Lelaki Kemayu? Cuma Ini yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Membantunya
Kadang saya kasihan juga melihatnya sering diejek, meskipun teman-teman tidak bermaksud jahat atau merendahkannya.
Seperti yang dirasakan oleh teman anda, dia sama sekali tidak terganggu dengan apa yang dialaminya. Namun orang-orang di sekitarnyalah yang merasa bahwa dia sebaiknya belajar untuk pelan-pelan menghilangkan sisi feminimnya.
Hal ini tidak terlepas juga dari faktor budaya yang melihat bahwa seseorang itu hanya memiliki dua pilihan, apakah sebagai perempuan ataukah sebagai laki-laki.
Di sinilah perlu kewaspadaan orangtua melihat perkembangan anak. Karena dalam masyarakat Bali, waktu anak-anak berkumpul dengan saudara-saudaranya atau teman-teman sebayanya, keluarga besar atau anggota banjar memberikan kesempatan anak-anak yang sejenis untuk bergabung.
Anak perempuan yang masih kecil ikut ibunya membuat banten, sedangkan anak laki-laki ikut bapaknya ngulat kelangsah (menganyam pelepah kelapa), atau membuat katik (tusuk) sate. Laki-laki atau perempuan lainnya melakukan aktivitas lainnya.
Apa yang dialami oleh teman anda merupakan salah satu bentuk homoseksual. Mereka yang menyukai sesama lelaki akan disebut sebagai gay, sedangkan sesama perempuan disebut sebagai lesbian.
Gay merupakan istilah untuk menyebutkan lelaki yang menyukai sesama lelaki sebagai partner seksual, serta memiliki ketertarikan baik perasaan atau erotik secara dominan maupun eksklusif dengan ataupun tanpa adanya hubungan fisik.
Di antara itu ada orang yang menyukai kedua-duanya disebut sebagai biseksual. Sedangkan orang yang identitas gendernya bertentangan dengan tubuhnya atau orang yang mengalami ketidaksesuaian antara gendernya dengan ekspektasi orang lain disebut sebagai transgender.
Pada tahun 1950an homoseksual diklasifikasi sebagai gangguan mental, deviasi seksual seperti tipe gangguan kepribadian sosiopatik. Mulai tahun 1960an aktivis gay mulai bergerak menentang pendapat psikiater yang menyatakan homeseksual sebagai gangguan jiwa.
Akhirnya tahun 1984 mereka berhasil mengubah pandangan psikiater, tidak lagi menganggap kaum waria atau gay atau homoseksual sebagai penderita gangguan jiwa.
Mereka adalah orang-orang biasa seperti laki-laki dan perempuan lainnya, hanya orientasi seksualnya berbeda, menyenangi sesama jenis.
Kalau mereka menderita karena ketidakpastian tentang identitas jenis kelaminnya atau orientasi seksualnya yang menimbulkan kecemasan atau depresi, barulah mereka digolongkan ke dalam gangguan jiwa, Gangguan Maturitas Seksual.
Keadaan ini paling sering terjadi pada remaja yang tidak tahu pasti apakah mereka homoseksual, heteroseksual, atau biseksual dalam orientasi, atau pada individu yang mengalami perubahan orientasi seksual sesudah suatu periode orientasi seksual yang tampak stabil, sering kali setelah hubungan yang berlangsung lama.
Kemajuan teknologi saat ini membuat kita semua menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh. Ada wahana baru yang dapat dieksplorasi. Tidak ada lagi istilah saya tidak punya teman, karena semua sudah ada dalam genggaman.
Seperti halnya teman anda, ketika lingkungan kuliah dan rumah menekannya, secara sengaja ia kemudian membuat akun palsu, menyamar sebagai perempuan untuk mendekati laki-laki yang disukainya.
Sebagai seorang pemula, keberhasilan di awal akan memicunya untuk terus mencoba, bahkan ketika ditelepon, dia sangat pintar menirukan suara perempuan, sehingga laki-laki yang dihubungi atau menghubunginya pun percaya akan keberadaannya. Namun sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Apa yang bisa anda lakukan?