Selain Garam, Ada Tujuh Rempah Dapur Yang Punya Harga Mahal di Pasar Dunia

Ternyata, ada bumbu dapur dan rempah yang memiliki harga jauh lebih mahal ketimbang garam.

Editor: Ady Sucipto
Kompas.com
Ilustrasi 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kelangkaan garam yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan harga bumbu dapur ini meroket. Di Manado, harga garam telah mencapai Rp 7.500 per kilogram.

Ternyata, ada bumbu dapur dan rempah yang memiliki harga jauh lebih mahal ketimbang garam.

Sama halnya perasa asin itu, kelangkaan menjadi alasan mahalnya rempah-rempah ini.

 
Dikutip dari luxury-insider.com, berikut rempah-rempah yang memiliki harga mahal:

1. Safron
Safron menduduki posisi sebagai bumbu paling mahal di dunia. Harga rempah yang berasal dari Asia Tengah dan India ini bisa mencapai US$ 5.000 per pound atau sekitar Rp 146,58 juta per kilogram (dengan kurs Rp 13.326 per dollar AS).

Safron berasal dari bunga Crocus Sativus, tepatnya bagian dari putik bunga. Perlu antara 50.000-75.000 bunga untuk menghasilkan satu pound safron kering. Proses pengeringan ini memakan waktu kurang lebih 20 jam.

Saat ini, Spanyol, Italia, Yunani, India, dan Iran membudidayakan safron secara serius. Tapi, safron kualitas terbaik berasal dari Kashmir. Safron dipakai untuk bumbu masak, bahan kosmetik, parfum, hingga pengobatan.

2. Vanila
Vanila, vanili, atau panili. Pilih mana saja, sama mahalnya.

Harga rempah beraroma manis ini bisa mencapai Rp 5,86 juta per kilogram. Ini adalah harga biji vanila. Jangan salah membedakan dengan esens vanila yang kerap ada pada es krim, kue kering, atau kudapan lain.

Vanila paling mahal berasal dari Meksiko dan Madagaskar. Kedua negara ini dianggap sebagai produsen terbaik vanila di dunia. Apa yang bikin vanila mahal?

Proses penyerbukan vanila harus dibantu manusia. Setelah ranum pun, vanila harus dipanen secara manual. Ekstrak vanila murni di pasar internasional bisa mencapai harga US$ 3 dollar hanya untuk 1 fluid ounce atau 29 mililiter.

3. Kapulaga
Harga kapulaga di pasar internasional mencapai Rp 879.516 per kilogram. Sama seperti dua rempah termahal, penyokong harga kapulaga adalah proses panen yang padat karya. Kapulaga berasal dari Guatemala dan India barat daya. Kedua wilayah ini merupakan eksportir terbesar kapulaga.

Kapulaga hitam terutama dipakai untuk bumbu kari dan briyani. Sedangkan kapulaga hijau biasanya dipakai untuk menambah rasa pada kopi, teh, dan kue-kue.

4. Cengkih
Nah, ini adalah rempah Indonesia paling tenar. Kepulauan Maluku menjadi sumber utama cengkih. Saat ini, Zanzibar, India, Madagaskar, Pakistan, dan Sri Lanka pun membudidayakan tanaman ini.

Di pasar internasional, harga cengkih berkisar Rp 293.172 per kilogram. Selain bumbu dan parfum, cengkih juga memiliki kandungan anti oksidan dan bisa menurunkan gula darah. Cengkih pun merupakan antiseptik dan analgesik alami.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved