Anggota Brimob Diserang di Bali
7 Fakta Senjata Anggota Brimob Polda Bali Diduga Dirampas, Ida Bagus Suda Ditemukan Muntah Darah
Anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Bagus Suda Suwarna, ditemukan lemas tak sadarkan diri di garasi motor
Penulis: I Dewa Made Satya Parama | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Bagus Suda Suwarna, ditemukan lemas tak sadarkan diri di garasi motor di areal parkir Ayana Resort and Spa, Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (8/8/2017) sekitar pukul 11.20 Wita.
Berikut 7 fakta terkait dugaan perampasan senjata anggota brimob tersebut:
Baca: Perampasan Senjata Brimob Bikin Geger, CCTV Rekam 3 WNA, Gus Suda Tak Sadar Usai Menyapa
Baca: Kendaraan ke Luar Bali Melalui Jalur Barat Diperiksa Secara Ketat
1. I Bagus Suda Suwarna Ditemukan Terduduk Pingsan dan Muntah-muntah
Yang bikin geger, senjata laras panjang milik korban jenis AK 101 beserta satu unit magasin berisi tiga peluru hampa serta 27 peluru karet dinyatakan hilang.
Diduga kuat, Brigadir Bagus Suda yang sedang bertugas menjaga kawasan Ayana Resort and Spa ini diserang orang tak dikenal, kemudian senjata laras panjang jenis AK 101 miliknya turut dirampas.
Baca: Menengok Kerja Paspampres, Mungkinkah Menyebabkan Depresi Hingga Bunuh Diri?
Sontak peristiwa ini langsung diatensi jajaran Polda Bali.
Adapun korban dilaporkan mengalami luka lebam di bagian mata kiri hingga muntah darah.
Sejauh ini kondisinya masih dipantau oleh tim dokter.
“Awalnya IB makan siang di kantin Rimba Resort. Setelah makan siang ditemukan di TKP dalam kondisi pingsan terduduk dan muntah-muntah. Dan senjatanya hilang,” jelas Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo kepada media di lokasi kejadian, kemarin.
2. Korban Sedang Bertugas di Ayana Resort and Spa
Sementara Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja, mengemukakan korban ditemukan pertama kali oleh seorang satpam bernama Merdeka Yana di garasi motor areal parkiran Ayana Resort and Spa.
"Korban ditemukan oleh satpam hotel dalam kondisi tidak sadarkan diri dan senjata hilang," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, sebelum kejadian korban menjalani tugas jaga di Ayana Resort and Spa bersama seorang rekannya yakni Brigadir I Nyoman Wenten.
Pada pukul 11.00 Wita, korban diketahui istirahat makan siang bersama seorang sekuriti Karang Emas Residence bernama Alam di Rimba Resort yang berjarak kurang lebih 500 meter dari tempatnya berjaga.
Sekitar 20 menit kemudian, korban sudah ditemukan pingsan dalam keadaan duduk oleh seorang satpam lainnya.
Saksi lain menyebutkan usai makan siang, korban masih tampak membawa senjata dan terlihat memasuki toilet sebelum ditemukan pingsan.
Melihat anggota Brimob tersebut pingsan, rekannya dibantu satpam hotel kemudian membawanya ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan.
"Jadi kejadiannya Selasa tanggal 8 Agustus 2017 sekitar pukul 11.20 Wita bertempat di parkiran Hotel Ayana Jimbaran. Anggota Brimob Polda Bali yang sedang bertugas, kehilangan senjata laras panjang jenis AK 101 beserta 1 magasen berisi 3 peluru hampa dan 27 peluru karet," jelas Kombes Hengky.
3. Anggota Brimob Memang Dibekali Senjata AK 101 Dalam Bertugas
Anggota Brimob memang dibekali dengan senjata AK 101 dalam bertugas.
Senjata laras panjang ini akan terus dibawa ke mana pun selama bertugas.
4. Tiga Pleton Anggota Brimob Langsung Diturunkan ke TKP
Tiga pleton (tiga truk) anggota Brimob bersenjata lengkap langsung dikirim ke lokasi kejadian.
Penyisiran pun dilakukan untuk mencari orang tak dikenal yang diduga menyerang dan merampas senjata korban.
Kombes Hadi menyampaikan pihaknya langsung melakukan olah TKP.
Garis polisi juga terpasang di sekitar Ayana Resort and Spa.
Olah TKP turut dihadiri para petinggi Polda Bali dan Polresta Denpasar.
Di antaranya Wakapolda Bali Brigjen Pol Alit Widana, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo, Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Arta, Wadirkrimsus Polda Bali AKBP Ruddy Setiawan, dan Wadirintelkam Polda Bali AKBP Dekananto.
5. Pelaku dan Senjata Korban Belum Ditemukan
Namun hingga tadi malam terduga pelaku beserta senjata korban belum ditemukan.
6. Korban Terekam CCTV Saat Selesai Makan
Korban sempat terekam kamera CCTV saat selesai makan dan akan memarkirkan kendaraannya menuju parkiran.
Tetapi area parkir petugas keamanan yang berjaga di depan pintu masuk tidak dilengkapi kamera CCTV.
Sejauh ini Polda Bali sedang melakukan investigasi dalam mengungkap kasus ini.
7. Bentuk Tim Gabungan
Polda Bali sudah membentuk sebuah tim gabungan yang ikut serta menelusuri dan mencari terduga pelaku dan senjata laras panjang milik korban yang hilang.
Tim gabungan juga akan mendalami keterangan korban.
Apa yang membuat senjatanya sampai hilang dan dirinya mengalami luka-luka.
"Polda Bali sudah membentuk tim gabungan dari Propam, Brimob, Reskrim, dan Intel untuk melaksanakan investigasi kasus ini," tuturnya.
Apakah kasus ini terkait aksi terorisme? Kombes Hadi belum dapat memastikan pelaku apakah teroris atau bukan.
“Belum tahu nanti kita masih lidik,” tegasnya.
Kombes Hengky juga belum bisa menyimpulkan peristiwa ini dilakukan oleh teroris atau bukan.
Ia menyebut, saat ini tim yang dibentuk masih melakukan serangkaian penyelidikan dan investigasi mendalam.
Tadi malam, pukul 22.00 Wita, tim gabungan langsung menggelar rapat koordinasi untuk mengungkap kasus ini.
Seperti diketahui, sebelumnya marak aksi teroris yang menyerang polisi atau markas polisi.
Gelar Sweeping
Polda Bali juga langsung instruksikan Polres Jembrana melakukan pemeriksaan kendaraan keluar Bali melalui jalur barat.
Polres Jembrana pun langsung men-sweeping kendaraan-kendaraan yang diduga akan keluar Bali guna mengantisipasi lolosnya terduga pelaku beserta senjata laras panjang yang dirampas.
Pantauan Tribun Bali, Selasa kemarin, operasi di jalan raya yang ditingkatkan Polres Jembrana ini berlangsung di sejumlah titik di masing-masing wilayah hukum (wilkum) Polres Jembrana.
Berikut dengan pemeriksaan kendaraan, orang dan barang di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang kian diperketat usai peristiwa perampasan senjata tersebut.
Bahkan, operasi di jalan raya ini sempat dipimpin langsung oleh Kapolres Jembrana, AKBP Priyanto Priyo Utomo, dengan lokasi di Desa Dangin Tukadaya, Kecamatan Jembrana, sekitar pukul 13.00 Wita.
Sejumlah kendaraan yang dari arah timur menuju barat tampak diperiksa baik kelengkapan surat maupun barang-barang bawaannya.
Namun dari kegiatan operasi di jalan raya yang melibatkan puluhan personel tersebut tak didapati adanya barang-barang berbahaya atau senjata milik anggota Brimob Polda Bali yang diduga telah dirampas orang tak dikenal.
Petugas hanya mendapati sejumlah pelanggaran lalu-lintas dalam kegiatan operasi tersebut.
"Saya kira ada apa tadi. Tiba-tiba disetop polisi, terus isi tas saya diperiksa begitu tidak seperti razia-razia biasanya. Kata petugasnya untuk antisipasi kasus perampasan senjata di Jimbaran pagi tadi," ungkap Komang Wahyu Sayadi (35) ketika dikonfirmasi Selasa kemarin.
Kapolres Jembrana, AKBP Priyanto Priyo Utomo, enggan berkomentar banyak terkait kegiatan operasi tersebut.
Menurutnya, kegiatan operasi di jalan raya atau 21 tersebut merupakan kegiatan operasi rutin biasa yang ditingkatkan yang melibatkan sejumlah satuan di Polres Jembrana serta termasuk juga kegiatan patroli.
"Memang benar kita laksanakan giat operasi di jalan raya tadi. Tapi itu kegiatan razia rutin yang ditingkatkan saja," tandas Kapolres Priyanto ketika dikonfirmasi awak media. (*)