Ritual Pernikahan Hindu di Pasraman Gianyar Ini Hanya Rp 15 Juta
Pasraman Taman Prakerti Bhuana, Kelurahan Beng, Gianyar, Bali mencoba melakukan upaya meringankan beban umat Hindu
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Aloisius H Manggol
“Namun kami tidak membeda-bedakan umat miskin atau kaya. Semua kami layani, karena konsep kami pelayanan umat. Bahkan tidak sedikit warga negara asing juga melangsungkan ritual di sini, seperti dari Belanda, India, Pakistan dan sebagainya,” ujarnya.
Terkait ritual pernikahan, lanjutnya, hal ini juga dilakukan mengingat selama ini, pernikahan ala Hindu Bali kerap menimbulkan permasalahan kompleks.
“Biaya prewedding besar, biaya adat besar, sehingga banyak umat ngutang di LPD. Akibatnya, setelah menikah mereka bingung mencari biaya melahirkan dan biaya untuk hidup, karena duitnya habis bayar utang saaat menikah,” ujarnya.
“Sering hal ini menjadi penyebab ketidakhamonisan keluarga. Di sini, dengan biaya Rp 15 juta sudah lengkap, mulai dari natab gede hingga hidangan resepsi. Tapi hidangan resepsinya hanya untuk 100 orang saja,” ucapnya.
Supaya pelayanan ritual pernikahan di Taman Prakerti Bhuana tak disalahgunakan. Gus Adi menerapkan, ritual natab beten harus dilakukan di rumah.
Ketika ritual natab gede, pengantin harus membawa surat resmi dari Desa Adat atau ditemani prajuru adat saat melangsungkan ritual di pasraman ini. (*)