Gunung Agung Terkini

Warga Karangasem Rasakan Gempa Selama 7 Hari, Sehari Capai Belasan Kali

Ia mengatakan, pihaknya telah mengungsi sejak dua hari lalu bersama dengan enam anggota keluarganya.

Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / Muhammad Fredey Mercury
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, Agus Sutapa ketika ditemui di lokasi pengungsian di wantilan Pura Dalem Tarukan, Banjar Pulsari, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli, Bali. Jumat (22/9/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Meskipun Bangli bukan menjadi tempat pengungsian resmi yang ditetapkan pemerintah Karangasem, nyatanya sejak dua hari terakhir ini pengungsi yang datang secara mandiri ke Bangli mulai bertambah jumlahnya.

Para pengungsi tersebut terpecah di empat kecamatan yang berada di wilayah Bangli, Bali.

Ditemui di salah satu lokasi pengungsian di Dusun Pulesari, Desa Peninjoan, Tembuku, Jumat (22/9/2017), beberapa orang tampak mendiami lokasi yang bertempat di wantilan Pura Dalem Tarukan.

Baca: Gempa Bumi di Bali Siang Ini, Terasa Sampai Ke Gianyar Ternyata Pusatnya di Karangasem

Baca: Magma Gunung Agung Naik, Ada Potensi Meletus, Segera Siapkan 12 Hal Ini Untuk Antisipasi Hal Buruk!

Salah satu pengungsi bernama Gede Ardiawan.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengungsi sejak dua hari lalu bersama dengan enam anggota keluarganya.

Ini disebabkan di tempat asalnya, yakni di Banjar Bunga, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem telah terjadi gempa selama tujuh hari.

Baca: Kegundahan Rimpeg di Pengungsian Gunung Agung, Sapi di Kampung Ditawar Murah, Desanya Jadi Panas

Sehingga pihaknya melalui kepala dusun setempat memutuskan untuk mengungsi.

"Desa ini merupakan tempat terdekat dari desa kami. Karena jaraknya hanya satu jam perjalanan. Selain itu, Pura Kawitan kami juga berasal dari sini," ujarnya.

Senada dengan Gede Ardiawan, pengungsi lainnya yang bernama Nengah Tekek, mengatakan jika alasan mengungsi karena dirinya takut akan gempa yang terjadi selama tujuh hari.

Bahkan kata pria berusia 67 tahun itu, dalam sehari gempa yang terjadi bisa sampai belasan kali.

"Sehari bisa bisa 10 sampai 12 kali. Kadang keras, kadang tidak. Karena takut, akhirnya kami mengungsi disini," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved