Gunung Agung Terkini

Berkaca Pada 1963, Letusan Gunung Agung 10 Kali Lipat Gunung Merapi

Gunung Agung memiliki indeks letusan atau Volcanic Explosivity Index (VEI) di angka dua sampai lima.

Penulis: Putu Candra | Editor: imam rosidin
Tribun Bali/Rizal Fanany
Gunung Agung terlihat di kawasan Desa Rendang,Kabupaten Karangasem,Minggu (24/9/2017). 

Kasbani menambahkan, jika Gunung Agung meletus, kecepatan awan panas harus diantisipasi. Sesuai rekomendasi yang dikeluarkan, tidak boleh ada aktivitas di radius 9 hingga 12 kilometer dari kawah Gunung Agung.

Hal lainnya yang harus diwaspadai adanya lahar dingin. Biasanya material akan turun setelah adanya dorongan air dari atas misalnya setelah hujan.

"Material ke bawah akan timbul belakangan setelah terjadi erupsi," ujar pria yang menyelesaikan pendidikan S1 Teknologi di ITB Bandung dan S2 di Selandia Baru ini.

Namun ia mengaku belum mengetahui kapan erupsi terjadi. Yang pasti aktivitas kegempaan masih tinggi.

"Ibaratnya Gunung Agung ini seperti manusia, jantungnya dia sudah berdegup kencang. Kalau waktunya itu kapan kami tidak tahu. Tapi yang pasti aktivitas kegempaan saat ini cukup tinggi, sehingga kami menetapkan status Awas," jelasnya.

PVBMG menetapkan Gunung Agung dengan status Awas (Level IV) pada Jumat (22/9) pukul 20.30 Wita. Status Awas merupakan tingkatan tertinggi untuk gunung berapi. Dengan kata lain, kemungkinan untuk meletus sangat besar.

Kasbani menyampaikan, aktivitas Gunung Agung pada Sabtu kemarin masih tetap tinggi.

"Kondisi terakhir untuk Gunung Agung ya masih tetap tinggi aktivitasnya. Tetap stabil naik, konsisten naik. Dan untuk itu kita harus tetap perhatian," ungkapnya. (can/zae/ful/win)

         

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved