Gunung Agung Terkini
Mengenal Gunung Batur, Perwujudan ‘Perempuan’ Dari Gunung Agung, Dipercaya Sebagai Lingga Buana
Antara Purusha dan Pradhana tidak bisa dipisahkan karena senantiasa bersinergi untuk melahirkan kesuburan
Arah hadap atau letak kepala jenazah sebagian besar mengarah ke arah bukit atau gunung yang terdekat.
Selain itu, dalam kesehariannya, masyarakat Bali memandang gunung sebagai sumber kehidupan dan menjadi kawasan tangkapan air yang bagian lerengnya ditumbuhi hutan.
Karena wilayahnya subur, banyak masyarakat yang tinggal di wilayah kaki gunung.
Hal tersebut dibenarkan Nyoman Artha, salah satu warga yang tinggal di dekat Danau Batur.
Kepada Kompas.com, lelaki yang bekerja sebagai petani bawang di lereng Gunung Batur mengaku jika lahan di sekitar Gunung Batur sangat subur.
"Apa saja ditanam di sekitar sini pasti tumbuh bagus termasuk bawang. Ini juga karena abu letusan gunung Batur yang dulu-dulu," jelasnya.
Menurutnya, walau status Gunung Agung naik menjadi awas, kondisi di Gunung Batur masih baik-baik saja.
Gunung Batur terletak di Kintamani, Bangli, Bali dan menjadi salah satu tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.
Di wilayah Gunung Batur juga ada danau dengan nama yang sama yaitu Danau Batur yang terletak di area tinggi, yaitu 1.050 mdpl dengan luas 16 km persegi dengan kedalaman rata-rata 50,8 km.
Dari data Museum Geopark Batur dijelaskan, jika letusan pertama Gunung Batur dimulai pada 1804.
Ketika itu terbentuk kawah utama di puncak.
17 tahun kemudian, pada 1821, berlangsung letusan kedua dari kawah yang sama. Pada 1849 terjadi letusan dari kawah utama dan menghasilkan aliran lava ke arah selatan hingga ke tepi danau.
Antara periode 1994/1995 sampai tahun 2003, Gunung Batur meletus 5 kali, yaitu antara tahun 1994 hingga 1995.
Letusan berikutnya terjadi tahun 1997, 1998, 1999, dan 2000.
Letusan yang terjadi pada 1998 membentuk kawah baru yang dikenal dengan Kawah 98. (*)