Bus AKAP Resmi Beroperasi di Terminal Mengwi, Ini Angkutan Sementara dari dan ke Ubung
Namun sayang, perpindahan operasional bus AKAP dari Ubung ke Mengwi ini masih minim sosialisasi ke masyarakat.
Penulis: I Wayan Erwin Widyaswara | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Sejak pukul 07.30 Wita, Senin (23/10/2017), bus antar kota antar provinsi (AKAP) hilir mudik di Terminal Mengwi Tipe A, Kabupaten Badung, Bali.
Terhitung mulai kemarin, bus AKAP resmi beroperasi di Terminal Mengwi setelah dipindah dari Terminal Ubung, Denpasar.
Namun akibat minimnya sosialisasi, banyak calon penumpang belum tahu dengan "kebijakan" baru ini.
Saat ini Kementrian Perhubungan telah resmi mengelola Terminal Mengwi sebagai terminal pusat di Bali.
Kewenangan terminal yang memiliki luas 15 hektare ini sekarang di bawah Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD ) XII Wilayah Bali dan NTB.
Kepala Pengelola Transportasi Darat Bali-NTB, Agung Hartono menyatakan, sesuai UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Terminal Mengwi tidak lagi menjadi hak milik Kabupaten Badung, melainkan di Kementrian Perhubungan.
"Kami meminta supaya bersama-sama mematuhi regulasi yang ada. Mulai hari ini (kemarin, red), aktivitas AKAP sebagian besar sudah di Mengwi. Intinya, kebersamaan untuk sama-sama mewujudkan kenyamanan transportasi di Bali," ujar Agung saat ditemui di Terminal Ubung, Senin kemarin.
Dengan demikian, bus AKAP yang biasanya beroperasi di Terminal Ubung, kini tidak dapat lagi mengangkut atau menurunkan penumpang.
Semua operasinya dipusatkan di Terminal Mengwi.
“Iya hari ini (kemarin, red) resmi dipusatkan di terminal ini. Istilahnya penegasan lagi, karena sebelumnya memang sudah ada aturannya,” tandas Koordinator Terminal Mengwi, Cokorda Agung Suarmaya, seraya mengaku dirinya bertugas di Terminal Mengwi sejak 1 September 2017.
Adapun Terminal Ubung sudah ditetapkan menjadi terminal tipe C berdasarkan surat keputusan (SK) Wali Kota Denpasar nomor 188.45/ 1060/HK/2016.
Sebagai terminal tipe C, maka fungsi Terminal Ubung hanya untuk angkutan perkotaan (angkot) dan angkutan pedesaan (angdes).
Namun sayang, perpindahan operasional bus AKAP dari Ubung ke Mengwi ini masih minim sosialisasi ke masyarakat.
Akibatnya, sejumlah calon penumpang bus AKAP bingung saat hendak mencari bus di Terminal Ubung.
Sebaliknya banyak penumpang kaget saat diturunkan di Terminal Mengwi.
Dari pantauan Tribun Bali, kemarin, masih banyak calon penumpang terlihat mencari bus angkutan antar provinsi ke Terminal Ubung.
Mereka mengaku belum tahu bahwa bus AKAP sudah tidak lagi beroperasi di terminal tersebut.
"Saya belum tahu, makanya ke sini. Baru sampai di sini kok sepi," kata Suarti (47), warga Kuta, Badung, yang berencana ke Banyuwangi itu.
Sementara Ronal Debis Saputra mengaku kaget saat dirinya diturunkan di Terminal Mengwi.

Padahal, penumpang bus AKAP dari Jawa Timur dengan tujuan Karangasem ini, awalnya dijanjikan turun di Terminal Ubung oleh para calo/kernet bus.
Ia pun harus keluar duit lagi untuk menuju ke Terminal Ubung.
"Waktu naik katanya masih turun di Ubung. Makanya tadi pas diturunin di Mengwi kaget, sempat tanya-tanya, kok turunnya di sana. Katanya memang semua bus sudah turun di Mengwi," kata pria berusia 25 tahun ini kepada Tribun Bali saat ditemui di Terminal Ubung, kemarin.
Seorang sopir bus AKAP, Joko, menyebut sosialisasi terkait perpindahan bus AKAP ke Terminal Mengwi ini sangat minim.
Tak hanya penumpang, para sopir pun disebutnya kelimpungan.
"Sosialisasinya minim, baru sekitar sepekan yang lalu. Kita kan kelimpungan juga jadinya," ucap Joko ditemui di Terminal Mengwi, kemarin.
Ia pun mengaku belum bisa memprediksi apakah dengan dialihkan ke Terminal Mengwi penumpang tetap ramai atau justru sebaliknya.
"Kami di sini masih belum tahu bagaimana nanti," ujarnya.
Terkait minimnya sosialisasi tersebut, Suarmaya justru menyebut hal wajar.
Dia berdalih, BPTD XII Wilayah Bali dan NTB memang sangat minim sosialisasi.
Setelah dilakukan rapat di BPTD, akhir pekan lalu, langsung minta diterapkan secepat mungkin.
"Waktunya memang sangat singkat. Jadi wajar minim sosialiasi. Sekarang yang diperlukan hanya penyesuaian saja,” katanya.
Disinggung mengenai kendala yang dihadapi di hari pertama kemarin, Suarmaya pun menyampaikan hanya pada masalah jalur.
"Karena hari ini kan masih masa penyesuaian. Karena baru awal di sini (Terminal Mengwi), kita akan terus evaluasi,” ujar Cok Agung --panggilan Suarmaya.
Berdasarkan data yang diperoleh, sejak pukul 07.30 Wita hingga 15.00 Wita, terdapat 34 bus AKAP hilir mudik melalui Terminal Mengwi pada hari pertama, kemarin. Rinciannya, 27 bus AKAP tiba di terminal dan tujuh bus berangkat dari Terminal Mengwi.
Sedangkan untuk penumpang total sebanyak 402 orang, Rincian sebanyak 312 orang tiba di terminal, dan 90 orang berangkat dari terminal yang lama terbengkalai sejak dibangun tahun 1996 ini.
Angkutan Sementara
Akibat minimnya sosialisasi dan minimnya persiapan, pemerintah pun sampai saat ini belum menyiapkan angkutan khusus untuk penumpang dari Mengwi ke Ubung dan sebaliknya.
Untuk sementara, pihak BPTD XII menyiapkan bus Trans Sarbagita dan Damri.
"Dibantu juga sama Organda," kata Suarmaya.
Sejumlah kendaraan umum juga disiapkan di Terminal Ubung sebagai angkutan sementara menuju ke Terminal Mengwi.
Seperti angkot, AKDP, angdes, juga termasuk bus Trans Sarbagita.
Jika naik bus Sarbagita dari Ubung ke Mengwi, atau dari Mengwi ke Ubung, penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 7 ribu.
"Calon penumpang tak perlu khawatir, mereka tidak akan telantar," kata Kepala UPT Terminal Penumpang Dishub Denpasar AA Eka Putra. (*)