Bali United

Sylvano Comvalius: Saya Akan Tinggalkan Bali Besok, Tinggalkan Bali United untuk Selamanya?

Sylvano pun tidak tahu akan kembali atau mencari tim lain di luar Indonesia

Penulis: Marianus Seran | Editor: Aloisius H Manggol
Instagram
Comvalius. 

Sehari penuh kemarin, Comvalius menunggu bertemu manajemen Bali United.

"Saya belum bicara. Tak ada seorang pun memanggil saya. Saya hanya menunggu," kata Comvalius saat dikonfirmasi Tribun Bali tadi malam.

Comvalius bersama agennya dijadwalkan akan bertemu dengan Owner Bali United Pieter Tanuri, Senin kemarin.

Kelanjutan karier pemain Belanda ini di Bali United akan ditentukan dalam pembicaraan tersebut.

Namun ternyata top skor Liga 1 Indonesia itu tidak diajak bertemu.

"Kita lihat besok (hari ini, red) soal rencana bertemu. Terkait stay atau tidak, saya belum tahu," ujarnya.

"Karier sepak bola saya masih panjang, karena saya baru berusia 33 tahun. Dan saya tentu mengutamakan karier sepak bola saya. Di Indonesia, politik mencampuri sepak bola. Ini membuat khawatir kembali menjalani kompetisi di Indonesia," ungkapnya usai laga terakhir melawan Persegres Gresik United, Minggu (12/11/2017) malam.

Sementara itu, terungkap bahwa Pieter Tanuri sudah bertemu agen Comvalius, Gabriel Budi, di Hotel Santika, Sunset Road, Badung, kemarin.

Sylvano Comvalius Lebih Pentingkan Prestasi Bagi Bali United Daripada Rekor Individual

Penyerang Bali United, Sylvano Comvalius berhasil memecahkan rekor gol di Liga Indonesia dalam satu musim.

Rekor gol terbanyak dalam satu musim saat ini masih dipegang oleh Peri Sandria yang mencetak 34 gol untuk Bandung Raya pada musim 1994/95.

Namun jauh-jauh hari sebelum merengguh posisi top skor, Comvalius telah menyatakan lebih berhasrat membawa Bali United menjadi juara Liga 1.

"Jika saya punya sedikit keburuntungan mungkin bisa memecahkan rekornya. Namun saya lebih ingin menjadi juara bersama Bali United," kata Comvalius kepada SuperBall.id ketika itu.

Menurut pemain kelahiran Amsterdam, Belanda, 30 tahun lalu itu, menjadi juara mempunyai nilai lebih ketimbang memecahkan rekor individual.

"Karier pesepak bola mungkin hanya 10 tahun dan belum tentu mereka bisa meraih gelar juara. Menurut saya, lebih bersejarah menjadi juara daripada membuat rekor gol,” kata Comvalius.

Comvalius sebelumnya sudah pernah merasakan gelar juara di Liga Malta pada musim 2009/2010.

Saat itu, Comvalius menjadi top scorer ketiga Liga Malta dengan sumbangan 15 golnya untuk Birkirkara FC.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved