PT Hardys Retailindo Pailit
Hardys Tabanan Tetap Buka Walau Alami Pailit, Lihat Bagian Ini Pengunjung Berkomentar Menohok
Hardys memiliki 18 outlet di Bali dan beberapa wilayah Jawa Timur seperti Jember, Probolinggo, dan Banyuwangi
Penulis: I Made Argawa | Editor: Aloisius H Manggol
Utang ini didapatkan dari 20 bank, baik bank nasional maupun bank asing.
Hingga saat ini Hardys memiliki 18 outlet di Bali dan beberapa wilayah Jawa Timur seperti Jember, Probolinggo, dan Banyuwangi.
Namun outlet yang masih buka di Jatim hanya di Probolinggo dan Banyuwangi, sedang outlet lainnya di Jatim sudah tutup.
Selain menekuni bisnis ritel, Hardys juga memiliki bisnis perhotelan.
Hotel pertamanya adalah Hotel Hardys Wirapada di Negara, Hotel Pop! Hardys Singaraja Square di Singaraja, Buleleng, dan Hardys Rofa Hotel and Spa di Legian, Kuta, Badung.
“Dan ketiga hotel ini juga dikuasai kurator,” ujar Gede Hardi.
Bahkan parahnya lagi, kata dia, ia dan istrinya tidak memiliki perjanjian pranikah yang memisahkan harta keduanya.
Secara otomatis aset yang atas nama istri juga tersangkut dalam kasus ini.
Asetnya Rp 4,1 triliun pun telah termasuk ke dalam seluruh asetnya termasuk aset dari beberapa hotel yang dimiliki Hardi.
Dari 18 outlet ini, setidaknya ada 2.000 lebih karyawan telah diambil-alih oleh PT Arta Sedana sebagai pihak yang mengakuisisi.
Sementara karyawan hotel ada sekitar 300-an dikuasai oleh kurator, dan di bawah pengawasan Pengadilan Niaga Pengadilan Negeri Surabaya.
Omzet Hardys saat situasi normal sekitar Rp 1,2 triliun sampai Rp 1,5 triliun per tahun.
Sedangkan pada 2016 hanya sisa Rp 1 triliun dari seluruh outlet.
Harapannya, pengusaha ritel lainnya berhati-hati ekspansi agar tidak senasib dengan dirinya.
“Saya sendiri berharap dengan dukungan masyarakat dan media saya bisa recovery,” katanya.