Peringati Maulid Nabi, Umat Islam di Kecicang Islam Gelar Pawai Ta'aruf

Dua sekaa tarian rudat dan drum band Kecicang Islam berkumpul di halaman masjid untuk memeriahkan acara pawai, peringatan kelahiran

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Tribun Bali/Saiful Rohim
Umat muslim di Banjar Dinas Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem mengelar pawai ta'aruf dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad, Jumat (15/12/2017) kemarin. Peserta pawai nampak bergembira. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Jam menunjukan pukul 14.30 wita, Jumat (15/12/2017). 

Ribuan warga Banjar Dinas Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem berkumpul di halaman Masjid Baiturrahim. 

Lelakinya memakai pakaian koko dan peci.

Sedangkan perempuan mengenakan pakaian muslimah.

Dua sekaa tarian rudat dan drum band Kecicang Islam berkumpul di halaman masjid untuk memeriahkan acara pawai, peringatan kelahiran Nabi Muhammad yang ke 1.438 Hijriah.

Male berbentuk Gunung Agung, masjid, dan bunga siap untuk diarak warga keliling Banjar Dinas Kecicang Islam.

Setelah pukul 14.45 wita, peserta pawai mulai bergegas. Warga berkeliling kaampung hingga ke Jalan Raya Veteran. Peserta pawai bersemangat.

Warga yang mengikuti terdengar riuh. Petugas keamanan dari satuan keamanan kampung, kepolisian, banser dan pecalang menjaga prosesi pawai.

Menurut Zulfian (25) warga Kecicang Islam, prosesi pawai rutin digelar setiap tahun. Saat memperingati kelahiran baginda Nabi Muhammad SAW.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengingatkan kelahiran Nabi kepada umat muslim kelahiran. Jasa beliau, katanya, harus diaplikasikan dalam keseharian.

"Pawai tadi lumayan ramai. Hampir ratusan warga mengikuti. Tujuan untuk mengingatkan perjuangan dan perilamu baginda nabi ke masyarakat. Seperti toleransi antar beragama, serta prilaku lainnya,"kata Zulfian.

Ditambahkan, selama perjalanan peserta pawai melontarkan shalawat, kalimat pujian kepada Nabi Muhammad, diiringi musik. Beliau (Rasul), jelasnya, menyebarkan Islam hingga alami perkembangan sampai saat sekarang."Semoga kegiatan ini tetap dipertahankan,"harapnya.

Sebelum pawai digelar, umat muslim telah mengelar khataman (Al - Qur'an) selama empat hari.

Dalam kegiatan khataman tersbut, warga mohon ke Allah SWT dijauhkan dari marabahaya seperti erupsi Gunung, serta isu yang memecah belah kesatuan NKRI. Sehingga NKRI tetap utuh dan jaya.

Klian Banjar Adat Kecicang Islam, Haji Mudihin juga utarakan hal sama. Sebelum acara puncak di mulai, berbagai perlombaan telah digelar.

Seperti perlomban adzan, hafalan Al - Quran 1 hingga 2 Juz, serta lomba unik. Seperti tarik tambang dan lainnya. Perayaan Maulid sekarang terbilang meriah. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved