Mantan Polisi Ditemukan Tewas
Belum Sempat Menikmati Uang Pensiun yang Pertama, Aiptu Suanda Pergi untuk Selamanya
Aiptu I Made Suanda, mantan anggota polisi yang menjadi korban pembunuhan Rabu kemarin dikremasi di Krematorium Cekomaria Denpasar, Bali.
“Saya tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Walaupun saya sudah gede, sudah punya anak, sedih sekali rasanya kehilangan sosok beliau,” kata Bima dengan suara yang semakin berat.
Baginya, ini adalah kehilangan di jalan yang tidak biasa.
Suanda baru pensiun tanggal 1 Desember 2017.
Belum sempat menikmati uang pensiun yang pertama, ia harus pergi untuk selama-lamanya.
Walaupun ia telah mengiklaskan kepergian almarhum, namun kenangan masa kecil sewaktu bermain bersama dengannya masih sangat melekat dalam ingatannya.
Kenangan yang membuat ia menitikkan air mata.
Kini Bima hanya bisa berdoa, semoga almarhum mendapat tempat layak di alam sana, serta anak istri yang ditinggalkan tabah.
Masalah pelaku yang telah menghabisi nyawa Suanda, Bima menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian.
Kini ia hanya ingin fokus dengan upacara kremasi.
Namun, karena pembunuhan ini sangat biadab, ia berharap pelaku dihukum mati.
Tidak hanya Bima, kesedihan juga tampak menyelimuti istri Suanda.
Ia menangis tak kuasa menahan kesedihan ditinggal orang yang sangat dicintainya.
Ketika tubuh sang suami akan dikremasi, air matanya tak bisa dibendung lagi.
Acara kremasi Aiptu I Made Suanda, mantan anggota polisi yang menjadi korban pembunuhan dilaksanakan mulai pukul 07.00 Wita yang diawali dengan penjemputan jenazah di RSUP Sanglah.
Jenazah sampai di Krematorium Cekomaria pukul 08.00 Wita untuk selanjutnya dimandikan.