Mantan Polisi Ditemukan Tewas
Pembunuhan Sadis Aiptu Made Suanda, Menantu Korban Teriak Mau Pukul Pelaku
Astika memukul karena tersinggung korban bernada tinggi setelah lama menunggu pembayarakan mobil.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Di adegan 23, Astika mencekik leher korban dengan tangan kanan. Kemudian memegang kepala korban dengan tangan kiri, dan membenturkan kepala korban berkali-kali ke lantai.
Sempat korban melawan dengan menggigit, hingga Tonges membantu dengan menindih korban menggantikan posisi Astika (adegan 24).
Adegan 25, Astika mengambil helm.
Adegan 26, Very kemudian membantu Tonges menindih korban.
Di adegan 27, Alit membantu dua rekannya dengan memegang dua tangan korban.
Akhirnya di adegan selanjutnya korban dipukul dengan helm hingga tewas.
"Adegan pembunuhan itu dimulai dari adegan 21 hingga 31. Di adegan 31 mayat korban ditaruh di kamar," ungkap Aris.
Setelah dibunuh, barang berharga korban dimasukkan dalam tas, kemudian ada pembersihan darah korban di lantai TKP.
Kemudian pada adegan 37, tersangka menelepon saksi Yoyo Halim selaku pembeli yang tidak tahu menahu soal pembunuhan.
Di adegan 38 akhirnya transkasi dilakukan, kemudian di adegan selanjutnya tiga tersangka selain Astika menunggu 200 meter dari rumah Yoyo Halim.
Akhirnya di adegan 40 ada kesepakatan penjualan mobil Jazz tersebut senilai Rp 154 juta.
"Adegan terakhir Astika menelepon tersangka lain supaya dijemput di rumah saksi YH. Keempat tersangka bersama-sama menuju Tabanan dan membagi uang penjualan mobil," beber Aris. (*)