Pasca Longsor, Pangempon Pura Bukit Bitera Gelar Upacara Mecaru Balik Sumpah

Ratusan warga Banjar Roban Bitera selaku pengempon Pura Bukit Bitera terlihat antusias mengikuti rangkaian prosesi upacara

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Pengempon Pura Bukit Bitera melaksanakan Upacara Mecaru Balik Sumpah, Kamis, (15/2/2018). 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pasca musibah longsor di Pura Bukit Bitera, Kelurahan Bitera, Kabupaten Gianyar, Bali yang mengakibatkan salah satu warga meninggal dunia, pengempon Pura Bukit Bitera akhirnya melaksanakan Upacara Mecaru Balik Sumpah, Kamis, (15/2/2018).

Ratusan warga Banjar Roban Bitera selaku pengempon Pura Bukit Bitera terlihat antusias mengikuti rangkaian prosesi upacara, yang dipuput Ida Pendanda Putra Manuaba, Griya Bitera.

Kelian Pengempon Pura Bukit Bitera, I Wayan Mendra mengatakan, upacara mecaru balik sumpah dilaksanakan untuk mengembalikan kesucian pura karena musibah yang terjadi beberapa waktu lalu dan mengakibatkan salah satu warga meninggal dunia.

Selain itu, juga untuk menetralisir serta menebus kesalahan-kesalahan yang dilakukan saat ngayah, baik secara sengaja maupun tak sengaja.

"Sehingga dengan dilaksanakan upacara ini, kesalahan-kesalahan tersebut dapat diampuni," ujarnya.

Kata dia, upakara ini menggunakan sarana kuluk (anak anjing) belang bungkem, kucit (anak babi) hitam, bebek putih, bebek cemani, serta bebek belang kalung.

Upacara ini menelan biaya sebesar Rp 60 juta yang bersumber dari swadaya krama pangempon pura. 

“Selain di lokasi terjadinya musibah. Di setiap pelinggih juga dilaksanakan pecaruan penyacah serta pecaruan di seluruh penjuru mata angin. Ini untuk mengembalikan kesucian areal pura serta mentralisir hal-hal negatif,” tambah Mendra.

Kata Mendra, Pura Bukit Bitera yang berada di sebelah selatan Desa Pakraman Bitera diempon oleh 282 krama Banjar Roban Bitera.

Dimana piodalannya jatuh pada Purnama Kedase, yakni 31 Maret mendatang.

Sehingga, pelaksanakan Upacara Mecaru Balik Sumpah ini juga dalam rangka untuk menyongsong piodalan yang akan datang ini. 

“Piodalan juga sudah dekat. Purnama Kedase mendatang. Sehingga krama pangempon sangat antusias melaksanakan upacara ini supaya piodalan dapat dilaksanakan,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved