2 Mayat Sempat Dibiarkan Tergeletak di Lokasi, Wayan Miasa Sebut Alasan Mengejutkannya Ini

Tujuh korban sudah dibawa ke Puskesmas Kubu. Sedangkan jenazah I Wayan Tebeng (70) dan Bawak (35), dibiarkan di lokasi hingga pagi kemarin.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ady Sucipto
Istimewa
Dua korban tewas usai disambar petir di Banjar Dinas Beluhu Kauh, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Wayan Para alias Jenek (45), duduk termangu di ruang perawatan RSUD Krangasem, Senin (26/2).

Infus melekat di tangan kanannya. Sementara hidungnya terpasang selang oksigen.

Jenek adalah satu di antara sembilan korban sambaran petir di Banjar Beluhu Kauh Desa Tulamben Kecamatan Kubu, Minggu (25/2).

Sebelum kejadian itu, ia mengaku sudah gelisah. Firasat buruknya muncul saat beranjak dari rumah menuju sawah.

Kondisi I Nyoman Jenek saat dirawat di RSUD Karangasem, Senin (26/2).
Kondisi I Nyoman Jenek saat dirawat di RSUD Karangasem, Senin (26/2). (Tribun Bali/Saiful Rohim)

Meski demikian, ia tetap berangkat membantu orangtuanya, Wayan Tebeng (70) yang tewas disambar petir.

"Sudah ada firasat mulai berangkat. Rasa khawatir dan takut sudah ada sejak pagi hari. Tapi saya  tetap berangkat bantu orang tua," ungkap Jenek.

Sebelumnya, sembilan warga asal Banjar Dinas Beluhu Kauh, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu disambar petir dua hari lalu.

Dua orang tewas dilokasi kejadian, tujuh lainnya dirawat di Puskesmas Kubu 1.

Wayan Tebeng (70) dan Ni Nyoman Bawak (35) tewas dalam kejadian tersebut.

Sementara mereka yang dirawat yakni I Ketut Tika (35), Ni Ketut Sari (35), Ni Luh Putu Mei (12), Kadek Denik (8), Komang Erik (3), Nyoman Para (45), Ni Ketut Purnami (13).

Firasat buruknya menjadi nyata. Jenek mengatakan, saat berteduh dari guyuran hujan di gubuk dekat sawah, Jenek bersama orangtua dan saudaranya disambar petir.

Saat kejadian, petir disertai bunyi gemuruh jatuh tepat di depan mereka.

Sontak mereka tumbang. Jerit tangis pun ia dengar.

Beberapa saat kemudian, anaknya, Wayan Sujana datang memberikan mereka pertolongan.

"Lima hari sebelum kejadian, kelapa di sawah disambar petir. Itu hampir kena sapi. Daerah itu sering ada petir saat hujan lebat," imbuh Jenek.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved