Lumbung Restaurant Sajikan Menu Nusantara, Hadirkan Pemandangan Alam Ubud yang Menajubkan

TRIBUN BALI.COM, GIANYAR– Hotel Visesa Ubud kembali membuka restaurant baru, yakni Lumbung Restaurant, Kamis (1/3/2018).

Restoran ini merupakan tempat makan ke tiga yang berada di areal hotel berlokasi di Jalan Suweta, Kecamatan Ubud itu.

Menu yang disajikan berbeda dengan restaurant lainnya.

Lumbung Restaurant hanya menawarkan makanan nusantara.

Dalam buku menunya, restaurant ini menyajikan 46 jenis makanan lokal dan lima jenis minuman lokal.

Adapun makanan yang di maksud, di antaranya, mangut ikan lele, udang sambal goreng petai hingga makanan ringan seperti rujak kuah pindang.

Sementara untuk minumannya, es dawet ayu solo hingga es ketan durian.

Pihak restaurant sendiri tak menampik harga menu yang ditawarkan relatif mahal dibandingkan, warung makan dengan menu yang sama di pinggiran jalan.

Namun demikian, mereka mengklaim harga mahal tersebut setara dengan kualitas bahan dan cita rasa yang ditawarkan.

“Sekali mencicipi, ini bakal bikin ingat sama kampung halaman,” ujar Chef Mandif Warokka.

Chef Mandif merupakan Indonesia Celebrity Chef yang bertanggung jawab atas cita rasa masakan di Lumbung Restaurant.

Sebab dialah yang melatih dan memberikan resep pada chef-chef muda Lumbung Restaurant.

Terkait alasan restaurant ini lebih menyajikan masakan nasional, kata Chef Mandif, hal tersebut dikarenakan pihaknya ingin mengangkat kearifan lokal nusantara.

Sebab sejauh ini, Indonesia memiliki banyak makanan khas. Namun sela jarang dimunculkan sebagai makanan orang-orang berkelas.

“Di sini kami memang benar-benar menyajikan masakan lokal. Kalau masakannya memang harus pedas, ya kami sajikan pedas. Kalau manis, ya manis. Market kami lebih fokus ke wisatawan domestik,” ujar Ana, Marketing Lumbung Restaurant.

Selain menyajikan masakan nusantara, restaurant ini juga menyajikan pemandangan Indonesia tempo dulu.

Lokasinya dikelilingi oleh tegalan, telaga dan persawahan.

Restaurant ini juga menyediakan tempat untuk para pengunjung yang merokok.

Di mana lokasinya ini berada di atas sungai alami, yang pada tebingnya dipenuhi tanaman eksotis. (*)